digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Teknologi informasi merupakan aspek yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Perkembangan teknologi informasi turut merambah dunia keuangan dan perbankan serta mempengaruhi cara manusia dalam melakukan aktivitas transaksi finansial. Layanan paylater merupakan salah satu jenis pemanfaatan teknologi informasi dalam aktivitas keuangan dan perbankan. Layanan paylater memungkinkan pengguna untuk mengajukan pinjaman keuangan hanya dengan menggunakan smartphone. Layanan paylater mulai dikenal karena banyak ditawarkan oleh startup populer di Indonesia. Namun sebagian pengguna masih enggan menggunakan layanan paylater karena beberapa faktor, seperti kesesuaian dengan gaya hidup, keamanan, suku bunga pinjaman, dan faktor-faktor lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penerimaan teknologi layanan paylater. Responden penelitian merupakan 223 pengguna layanan paylater di DKI Jakarta yang telah menggunakan layanan tersebut sedikitnya enam kali selama tiga bulan terakhir. Faktor yang diteliti dalam penelitian adalah privacy, trust, security, complexity, cost, risk, relative advantage, compatibility, observability, dan intention to use. Structural Equation Modelling (SEM) dipilih sebagai teknik analisis statistik untuk menguji hubungan antar konstruk dalam penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa complexity, cost, relative advantage, compatibility, dan observability merupakan faktor yang mempengaruhi penerimaan teknologi layanan paylater.