COVER Habibi Firmansah
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Habibi Firmansah
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Habibi Firmansah
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Habibi Firmansah
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Habibi Firmansah
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Habibi Firmansah
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Habibi Firmansah
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan
Padi merupakan komoditas penting di Indonesia, berdasarkan data BPS
(2018). Produktivitas padi di Indonesia masih rendah dan belum mencukupi
kebutuhan masyarakat Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan tingginya jumlah
impor pada tahun 2018 yang terjadi di Indonesia. Salah satu faktor yang dapat
menyebabkan sebagian produktivitas masih rendah adalah cara budidaya yang
belum sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Seperti pemberian pupuk atau
nutrisi pada tanaman yang tidak memperhatikan dosis dan standar yang tepat,
sehingga dapat menyebabkan kelebihan atau kekurangan pupuk yang tidak sesuai
dengan kebutuhan tanaman padi untuk perkembangan dan petumbuhan. Seperti
halnya pemberian pupuk kandang kambing untuk padi merah dan putih, perlu
diperhatikan dengan baik untuk mendapatkan dosis yang tepat dalam pemupukan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan dosis
pupuk kandang kambing terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi (Oryza
sativa var. MSP) beras putih dan beras merah lokal Cianjur serta menentukan
dosis pupuk kandang kambing yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan dan
hasil biomassa tanaman padi. Penelitian menggunakan Rancangan Acak
Kelompok (RAK) dengan 8 perlakuan dan diulang sebanyak 4 kali. Perlakuan tiap
jenis padi J1 (padi beras putih) dan J2 (padi beras merah) adalah P1 (tanpa
pupuk), P2 (1,88 ton/ha), P3 (3,76 ton/ha) dan P4 (5,65 ton/ha). Hasil dari
penelitian menunjukkan bahwa dosis yang berbeda, berpengaruh terhadap semua
parameter vegetatif dan generatif. Dari keseluruhan parameter vegatatif, generatif
dan panen tanaman, perlakuan J1P3 (padi beras putih, 3,76 ton/ha) dan perlakuan
J2P4 (padi beras merah, 5,65 ton/ha) adalah perlakuan terbaik yang dapat
meningkatkan biomassa tanaman.