ABSTRAK Faizal Jannu Aryanto Sahidana
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
Buah nanas merupakan komoditas buah unggulan di Indonesia yang menghasilkan produk sampingan berupa kulit buah dan mahkota. Produk sampingan tersebut merupakan sumber nanoselulosa yang berguna sebagai material penguat pada lembaran biopolymer pembungkus makanan terbarukan seperti edible film dan thermoplastic starch (TPS). Nanoselulosa umumnya diperoleh melalui metode fisika dan kimia sedangkan metode enzimatik jarang dipelajari. Pada penelitan ini diproduksi nanoselulosa secara enzimatik serta ditentukan pengaruhnya terhadap tegangan tarik dan regangan pada lembaran biopolimer komposit agar-nanoselulosa (ANC). Selain itu dilakukan perbandingan antara ANC dan lembaran biopolymer komposit agar-nanoselulosa (AMC) dengan parameter tegangan tarik dan regangan. Kulit dan mahkota nanas yang telah hancur diberikan perlakuan delignifikasi oleh Marasmius sp. kemudian dihancurkan secara mekanik hingga berukuran 200 ?m untuk mendapatkan mikroselulosa (MC). Enzim selulase dari Trichoderma reseei ditambahkan dengan inkubasi selama 3 hari dan diakhiri dengan sonikasi untuk mendapatkan nanoselulosa (NC). Selulase ditambahkan pada substrat MC (0,02 g/ml) dengan variasi 25%, 50%, dan 75% (v/v). Masing- masing serat nanas (salah satu MC atau NC) ditambahkan pada lembaran biopolimer komposit (baik AMC atau ANC) dengan variasi 4%, 6%, 8%, 10% (w/w agar). Karakterisasi NC dengan PSA menunjukkan pada variasi konsentrasi enzim 25% berukuran 100,4 ±25,1 nm sebanyak 13% dan 1.140,4 ±971,1 nm sebanyak 87%; variasi 50% berukuran 134,5 ±22,6 nm sebanyak 21% dan 1.139,0 ±332,9 nm sebanyak 79%; variasi 75% berukuran 63,0 ±8,3 nm sebanyak 15% dan 964,0 ±237,1 nm sebanyak 85%. Nanoselulosa dari variasi enzimatik 50% ditambahkan pada lembaran biopolimer komposit untuk membuat ANC. Hasil tegangan Tarik dan regangan menunjukkan ANC 4% paling baik yaitu tegangan tarik 18,47 MPa dan regangan 37%. Sifat mekanik tersebut paling baik diantara variasi ANC. Sifat mekanik ANC 4% lebih baik dibandingkan AMC dan tanpa penambahan serat. Morfologi permukaan ANC 4% melalui pengamatan SEM menunjukkan ikatan nanoselulosa dan matriks agar yang lebih baik dibandingkan variasi penambahan serat lainnya. Nanoselulosa yang diperoleh dari nanas melalui metode enzimatik dapat memperkuat lembaran biopolimer komposit sebesar 11% dibandingkan lembaran biopolimer tanpa nanoselulosa. Hal ini membuktikan nanoselulosa yang diperoleh dari buah nanas dapat dimanfaatkan dalam pengembangan material pembungkus makanan yang ramah lingkungan.