digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
PUBLIC karya

Abstract
PUBLIC karya

Pemungutan suara telah menjadi bagian penting dari sistem demokrasi, baik untuk menentukan pilihan terkait kebijakan, memilih wakil yang akan duduk dalam majelis perwakilan, maupun untuk memilih pemimpin. Pemilih semakin banyak dan luas persebarannya, semakin kompleks juga aspek kehidupan sosial, dan kebutuhan untuk mengelola proses pemungutan suara dengan efisien dan penetapan hasil dengan lebih cepat, pemungutan suara berbasis elektronik (eVoting) menjadi pilihan yang lebih menjanjikan. Tingkat kepercayaan terhadap pemungutan sangat tergantung dari kemampuan sistem tersebut untuk melindungi suara pemilih sampai pada akhir proses. Parameter dalam e-Voting terdiri dari accuracy, invulnerability, privacy, dan verifiability. Aspek verifiability merupakan salah satu parameter dalam e-voting yang dapat meningkatkan kepercayaan terhadap teknologi pemungutan suara dengan beberapa pihak dapat memastikan tidak terjadinya perubahan suara dari pemilih. Tahapan analisis terhadap kebutuhan e-voting dan desain model protokol untuk kebutuhan verifiability telah dilakukan untuk menuju konsep sistem e-Voting yang diusulkan. Beberapa pihak yang terlibat dalam memenuhi kebutuhan Verifiability adalah pemilih, petugas, saksi maupun KPU(Komisi Pemilihan Umum), dan beberapa pihak tersebut ada yang dapat melakukan verifikasi suara pemilih pada sebelum pemilihan, saat pemilihan, setelah pemilihan dan setelah perhitungan suara. Dalam memenuhi kebutuhan verifiability pada sistem e-voting ini telah dilakukan simulasi pemodelan protokol voting tradisional sebagai perbandingan dengan simulasi pemodelan protokol e-voting. Sebelum dilakukan simulasi pemodelan protokol, dilakukan penulisan notasi formal dalam bentuk notasi Communicating Sequential Processes(CSP). Verifikasi protokol menggunakan formal verification, yaitu membuktikan bahwa spesifikasi protokol sesuai dengan properti integrity yang telah didefinisikan sebelumnya. Verifikasi ini dapat dicapai dengan menggunakan alat verifikasi yang berbasis pada referensi pemodelan yaitu SPIN (Simple Promela Interpreter) yang dapat menganalisis konsistensi logis dari spesifikasi, dan laporan tentang properti yang terverifikasi. Sistem yang diverifikasi dimodelkan dengan bahasa PROMELA (PROcess MEta LAnguage) yang diterjemahkan dari notasi formal CSP. Pada penelitian ini selain telah menghasilkan protokol e-voting untuk kebutuhun Verifiability dengan usulan metode integrasi Individual Verifiability, Universal ii Verifiability, End-to-End Verifiability, juga menghasilkan metrik verifiability untuk mengukur derajat Verifiability dari suatu protokol e-voting, prototype untuk penerapan protokol e-voting dengan kebutuhan verifiability serta melakukan evaluasi terhadap prototype protokol e-voting tersebut. Hasil pengukuran derajat verifiability yang dihitung berdasarkan Metrik Verifiability didapatkan keunggulan dari protokol e-voting dengan metode Verifiability sebesar 0,88. Hasil pengukuran derajat verifiability pada protokol yang diusulkan memperlihatkan peningkatan verifiability dibandingkan dengan protokol voting tradisional dan protokol e-voting yang lainnya. Selain diukur derajat verifiablity, nilai derajat anonymity juga diperoleh sebesar 1, yaitu menjadi nilai maksimal untuk derajat anonymity, sehingga protokol yang diusulkan dapat meningkatkan verifiability dan juga dapat mempertahankan anonymity.