digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Widyana Lim
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Widyana Lim
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Widyana Lim
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Widyana Lim
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Widyana Lim
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Widyana Lim
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Bisnis membutuhkan enabler dinamis untuk mendukung diri mereka sendiri dalam mengelola jenis baru proses inovasi digital yang muncul. Hal yang paling penting untuk ditekankan adalah bahwa bukan teknologi itu sendiri yang menjadi konsep inti dalam implementasi digital, tetapi bagaimana teknologi tersebut dapat memanfaatkan cara-cara kerja saat ini dan melipatgandakannya menjadi kegiatan yang lebih bernilai tambah bagi bisnis. PT. UNIKACA PROBANA (nama tersamar), sebuah perusahaan FMCG di Indonesia, telah mengembangkan alat pelacak otomatis untuk manajemen proyek yang disebut MANTRA, sebagai pelopor di awal perjalanan transformasi rantai pasokan digital mereka. MANTRA adalah alat perencanaan inovasi digital untuk mengotomatisasi manajemen data master, pengembangan bahan baku dan pengemasan di titik sentuh tunggal online. MANTRA juga diharapkan dapat membantu bisnis dengan menyediakan analisis data dan wawasan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik. Tantangan saat ini terkait tingkat pemanfaatan MANTRA oleh MSO masih belum optimal – 63% hingga Oktober 2019. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan akar permasalahan dan cara mengatasinya, sehingga alat ini dapat lebih bermanfaat bagi pengguna. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif, dengan data dan informasi yang dikumpulkan dengan menggunakan pengamatan langsung dan wawancara sembilan (9) responden dari tiga (3) kluster yang berbeda. Hasilnya tercermin melalui pemetaan pikiran, menyempit menjadi kesenjangan besar dari dua (2) faktor utama: kemampuan teknis dan aspek non-teknis. Beberapa rencana tentang cara meningkatkan tingkat pemanfaatan adalah pengenalan agen perubahan atau pendukung, memicu kesadaran melalui distribusi laporan, juga dengan mengubah MANTRA dari alat “pilihan” menjadi “harus digunakan”. Bagian terakhir dalam penelitian ini menyimpulkan kerangka diagnostik yang dapat digunakan sebagai dasar untuk peningkatan tingkat adopsi, bagi bisnis untuk memulai proses mereka menerapkan digitalisasi di lingkungan operasionalisasi rantai pasokan.