2020_TS_PP_Rini Radityawaty_1-Abstrak.pdf)u
PUBLIC Yose Ali Rahman Rini Radityawati_Full Thesis.pdf
PUBLIC Yose Ali Rahman
Zoya merupakan salah satu pionir dari merek fesyen muslim di Indonesia. Zoya awalnya
didirikan dengan nama Lamara pada tahun 2005. Lamara kemudian berganti nama menjadi Zoya di
tahun 2010.
Dengan pesatnya kompetisi dari bisnis fesyen muslim di Indonesia kemudian meningkatkan
pertumbuhan merek-merek fesyen baru dan meningkatkan total belanja pakaian untuk mendukung
Halal value chain di total pembelanjaan global. Sebagai salah satu pionir, Zoya harus mempertahankan
market share yang dimiliki dan mendapatkan pelanggan potensial.
Pada tahun 2019, Zoya mengganti tagline menjadi “The Queen of Scarf”. Penggantian tagline
tersebut menghasilkan peningkatan brand awareness berdasarkan Top Brand score untuk Kerudung
Bermerek namun bertolak belakang dengan total penjualan produk untuk kategori Busana di 2019 yang
justru menurun.
Dari sisi external, penurunan score rata-rata dalam 3 tahun ke belakang pada Top Brand Index
mengindikasikan bahwa Zoya perlu mengukur dan mengevaluasi strategi permerekan dari brand
tersebut.
Penelitian ini ditujukan untuk menganalisa Brand Positioning dari merek Zoya berdasarkan
CBBE Evaluation yang dilakukan melalui proses Brand Audit.
Metode yang digunakan dalam Brand Audit adalah menganalisa Brand Inventory, kemudian
melakukan survey pelanggan dalam Brand Exploratory, kemudian melakukan Analisa SWOT dan
sebab-akibat analisi.
Penelitian ini dilakukan melalui metode penelitian kuantitatif dengan analisis deskriptif. Dari
hasil pengolahan data dan analisis. Zoya memperoleh skor rata-rata menengah. Skor tertinggi berasal
dari Brand Feeling dan skor terendah dari Brand Resonance.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa Zoya perlu membuat tagline baru
dan memperkuat brand positioning, membuat customer experience, dan membuat unit CRM untuk
meningkatkan ekuitas merek.