Indonesia merupakan negara yang memiliki keragaman sumber daya alam hayati yang melimpah. Dalam artian melimpah yang dimaksud adalah modal alam yang dimiliki sebagai kesatuan negara. Modal alam tersebut berperan dalam menyokong pangan, ekonomi, serta keutuhan negara Indonesia sebagai negara besar. Untuk itu kondisi lingkungan yang baik diwakilkan oleh peran hutan sebagai pondasi dasarnya. Namun semakin berkembangnya peradaban, posisi lingkungan yang menjadi modal alam terus diambil secara berlebihan, khususnya pada ekosistem hutan itu sendiri. Keberadaan hutan diapit oleh peradaban disekitarnya yang haus akan kebutuhan, baik kebutuhan dasar maupun kebutuhan tersier seperti pengakuan sosial. Tingginya permintaan kebutuhan itu membuat hutan sebagai sumber komoditas semakin terancam. Khususnya pada kawasan hutan konservasi yang sudah dilindungi undang-undang namun tetap terjadi ancaman perburuan, pembukaan lahan, perambahan, dan penebangan ilegal pada praktik lapangannya. Sulitnya menjaga kawasan konservasi secara praktik mengharuskan perancangan sistem dan produk keamanan hutan yang efektif mengingat luasnya kawasan hutan dan sedikitnya jumlah polisi hutan yang dimiliki oleh Indonesia dengan diakomodasi oleh desain produk. Aktifitas ancaman keamanan hutan dilakukan dengan alat kerja, dengan mendeteksi keberadaan alat tersebut melalui konsep deteksi logam maka proses penjagaan kawasan akan efektif dimana informasi tersebut harus dapat diakomodasi oleh desain.