digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Meningkatnya pertumbuhan e-commerce setiap tahun memengaruhi peningkatan permintaan akan layanan logistik, sehingga menjadi peluang bagi PT KAI untuk membuat strategi bisnis guna meningkatkan volume transportasi ritel dan pendapatan perusahaan yang belum dapat dijangkau oleh perusahaan setiap tahunnya. Pada penelitian ini isu bisnis akan diidentifikasi untuk mengumpulkan informasi yang terjadi dilapangan untuk mendapatkan akar masalahnya. Akar masalahnya adalah, PT KAI hanya bekerjasama dengan mitra yang memiliki perusahaan besar, gudang yang tidak rapi, dan staff lapangan yang kurang pelatihan dalam penanganan tiap paket. Untuk mempersiapkan kerja sama dengan mitra e-commerce dan kurir online, PT KAI harus mempersiapkan formulasi strategis dengan menggunakan Discrete Event Simulation. Simulasi dilakukan terhadap model bisnis baru dimana customer baru dapat mengirimkan barang secara langsung kepada PT KAI. Dalam simulasi yang telah dilakukan dengan menggunakan metode Discrete Event simulation dengan bantuan perangkat lunak anylogic versi 8.5.1 pada 2 eksperiment adalah adanya peningkatan volume sebesar 185.420 (eksperiment 1) dan 187.610 (eksperiment 2) serta revenue perusahaan, sebesar Rp. 183.230.000.000 (eksperiment 1) dan Rp. 186.515.000.000 melebihi target volume angkutan pada tahun 2018 sebesar 121.800 tons dengan target revenue angkutan parcel ONS pada tahun sebelumnya adalah sebesar Rp. 88.087.500.000. Kesimpulan dan saran dari penelitian ini, PT KAI harus dapat mempersingkat waktu pelayanan tiap loket penerimaan barang, membuat SOP pengiriman dan penanganan barang, dan sosialisasi kepada mitra baru dan staff lapangan. Model bisnis ini akan diterapkan dengan mempertimbangkan rencana jangka panjang (RJPP) perusahaan dari 2020 hingga 2024 untuk mencapai volume target dan pendapatan perusahaan.