COVER Frans Sinatra
PUBLIC Alice Diniarti BAB 2A Frans Sinatra
PUBLIC  BAB 2B Frans Sinatra
PUBLIC  BAB 3 Frans Sinatra
PUBLIC Alice Diniarti BAB 4A Frans Sinatra
PUBLIC  BAB 4B Frans Sinatra
PUBLIC  BAB 5A Frans Sinatra
PUBLIC  BAB 5B Frans Sinatra
PUBLIC  BAB 5C Frans Sinatra
PUBLIC  BAB 5D Frans Sinatra
PUBLIC  BAB 6 Frans Sinatra
PUBLIC Alice Diniarti PUSTAKA Frans Sinatra
PUBLIC Alice Diniarti BAB 1 Frans Sinatra
PUBLIC Alice Diniarti
Indonesia termasuk dalam kawasan rawan gempa sehingga memerlukan banyak penelitian tentang gempa. Dengan semakin banyaknya penelitian tersebut maka resiko akibat gempa dapat semakin dipahami dan dipetakan, terutama resiko kerusakan struktur-struktur penting seperti jembatan. Jembatan khusus eksisting seperti jembatan cable stayed yang sangat ketat dalam kriteria desainnya perlu dievaluasi kinerjanya terutama terhadap peraturan gempa terbaru. Studi kasus pada tesis ini adalah Jembatan DR. Ir. Soekarno di Kota Manado, Sulawesi Utara yang mulai dibangun tahun 2004 dan diresmikan tahun 2015. Analisis dilakukan terhadap beban standar SNI 1725:2016 Pembebanan Untuk Jembatan dan dan SNI 2833:2016 untuk beban gempa serta analisis berdasarkan kinerja yang dilakukan dengan Nonlinear Static Pushover Analysis dan Nonlinear Time History Analysis.
Hasil analisis didapat bahwa dengan beban standar jembatan, lendutan yang terjadi masih dibawah lendutan ijin. Girder mengalami kelebihan tegangan sebesar 12% pada kombinasi beban Layan Ic. Kabel pada bentang utama juga terjadi kelebihan tegangan pada Kabel 7 di keempat sisinya antara 0,4% sampai 6,2%. Kapasitas pylon segmen bawah terlampaui oleh kombinasi beban gempa sebesar 28%. Analisis kinerja struktur jembatan yang dilakukan melalui Nonlinier Static Pushover Analysis dan Nonlinear Time History Analysis didapatkan bahwa struktur jembatan masuk dalam tingkat kinerja fully operational dan kinerja elemen masuk dalam tingkat immediate occupancy. Tegangan yang terjadi pada girder pada saat performance point melebihi tegangan ijin sebesar 110% sampai 400% sedangkan untuk tegangan pada kabel masih dibawah dari tegangan leleh.
Dari hasil analisis yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa elemen pylon dan kabel jembatan masih dalam batas aman dan belum memerlukan peningkatan kapasitas. Girder jembatan harus menjadi perhatian lebih, kelebihan tegangan akibat beban gempa yang cukup besar memerlukan analisis lebih lanjut secara lebih detail dan mendalam berdasarkan acuan perencanaan yang digunakan saat desain untuk memastikan kekuatan girder jembatan tersebut.