Latar belakang dan tujuan: Pirai merupakan penyakit artritis akut yang terjadi
pada lebih dari 1% populasi orang dewasa di dunia. Insiden dan prevalensi pirai
mempunyai hubungan langsung dengan konsentrasi asam urat serum. Tanaman
binahong dan tempuyung mudah diperoleh dan sangat mudah tumbuh, baik di
daerah dataran rendah maupun dataran tinggi. Pada penelitian terdahulu
menunjukkan bahwa masing-masing tanaman tersebut mempunyai potensi
sebagai antihiperurisemia dan aktivitas penghambatan enzim xantin oksidase,
namun perlu adanya penelitian yang simultan antara uji aktivitas penghambatan
enzim xantin oksidase secara in vitro yang dikonfirmasi dengan uji in vivo efek
antihiperurisemia dari masing-masing tanaman dan kombinasi keduanya.
Penelitian ini bertujuan untuk menelaah aktivitas ekstrak etanol 70% daun
binahong dan daun tempuyung serta kombinasinya terhadap penghambatan enzim
xantin oksidase secara in vitro dan kemampuan menurunkan kadar asam urat
dalam darah secara in vivo. Metode: Simplisia tanaman uji diekstraksi dengan
metode refluks menggunakan pelarut etanol 70%. Aktivitas penghambatan xantin
oksidase diuji secara in vitro dengan mengukur pembentukan asam urat
menggunakan spektrofotometri UV. Selanjutnya, uji aktivitas antihiperurisemia
dilakukan secara in vivo menggunakan tikus Wistar jantan yang diinduksi dengan
diet tinggi purin dan kalium oksonat. Penurunan kadar asam urat serum setelah
pemberian ekstrak uji diamati dan dibandingkan dengan allopurinol. Hasil: IC50
ekstrak daun binahong 635,25 ppm, IC50 ekstrak daun tempuyung 1345,93 ppm,
dan pada kombinasi dengan perbandingan 1:1 menunjukkan IC50 846,32 ppm.
IC50 allopurinol sebagai pembanding adalah 0,88 ppm. Aktivitas penghambatan
enzim xantin oksidase kombinasi kedua ekstrak bersifat aditif. Pada uji in vivo
menunjukkan bahwa aktivitas antihiperurisemia pada kelompok allopurinol,
ekstrak daun binahong, ekstrak daun tempuyung, maupun kombinasi kedua
ekstrak berbeda bermakna dibandingkan terhadap kontrol positif pada menit ke120 dan 150 setelah induksi kalium oksonat (p<0,05). Kombinasi ekstrak
memberikan efek aditif dalam menurunkan kadar asam urat tikus Wistar jantan.
Kesimpulan: Ekstrak daun binahong dan ekstrak daun tempuyung mempunyai
aktivitas penghambatan xantin oksidase dan penurunan kadar asam urat dalam
darah, dan kombinasi keduanya memberikan efek aditif. Hal tersebut
menunjukkan bahwa ekstrak uji mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi
obat antihiperurisemia.