digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Bonus demografis yang terjadi di Indonesia memiliki dampak yang cukup besar pada ledakan generasi milenial yang memasuki dunia kerja. Masalah milenial telah menarik banyak perhatian dari para peneliti dan juga perusahaan yang berfokus pada bagaimana memahami dan mengelola generasi ini di dunia kerja. Selain itu, sejumlah studi juga berfokus pada pengidentifikasian perbedaan nilai dan karakteristik generasi milenial dan generasi sebelumnya. Maka dengan ini, mereka tidak melihat perkembangan baru yang tidak kalah pentingnya. Generasi berikutnya setelah milenial atau generasi Z telah mulai memasuki dunia kerja. Usia tertua dari generasi ini telah memulai karir mereka dan beberapa masih di perguruan tinggi dan bersiap untuk memasuki dunia kerja. Di Indonesia, jumlah orang yang saat ini belajar di perguruan tinggi mencapai 8 juta atau 3% dari total populasi. Gen Z dikenal sebagai generasi digital, global, dan memiliki harapan tinggi mengenai karier mereka tetapi di sisi lain, mereka mungkin memiliki masalah untuk dapat bekerja dalam tim. Perbedaan karakter dari generasi Z dan generasi sebelumnya sangat mungkin mempengaruhi preferensi mereka dalam melihat dunia kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan nilai kerja generasi Z. Nilai-nilai kerja yang digunakan meliputi empat nilai yang terkait dengan Ekstrinsik, Intrinsik, Sosial, dan Prestige yang diperoleh berdasarkan tinjauan literatur. Lebih lanjut, penelitian ini juga mengetahui apakah ada perbedaan nilai kerja berdasarkan jenis kelamin pada generasi Z. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan statistik (menggunakan perangkat lunak IBM SPSS 23) yang menganalisis hasil dari 310 responden kuesioner pada mahasiswa tiga universitas di Bandung (ITB, UNPAD, dan UPI). Berdasarkan analisis deskriptif, penulis menemukan bahwa Generasi Z memiliki nilai kerja paling dominan pada nilai-nilai yang terkait dengan ekstrinsik, sosial, dan intrinsik. Untuk preferensi yang lebih spesifik, generasi Z memberi penekanan besar pada aspek gaji, keamanan pekerjaan, manfaat, rekan kerja yang baik, kemajuan karir, dan pekerjaan yang menyenangkan yang juga mewakili karakter mereka. Selanjutnya, hasil analisis statistik yang berkaitan dengan perbedaan nilai pekerjaan berdasarkan jenis kelamin atau antara perempuan dan laki-laki dari generasi Z dapat diabaikan karena mereka tampaknya memiliki persetujuan yang sama pada nilai-nilai pekerjaan yang diamati. Oleh karena itu, untuk menyambut generasi ini dengan baik, organisasi harus memberi mereka penawaran menarik dalam mempertimbangkan preferensi generasi ini. Selain itu, organisasi juga perlu menyadari dan memanfaatkan teknologi untuk memfasilitasi gaya hidup generasi ini dan juga menekankan program CSR sebagai kepedulian sosial dan lingkungan organisasi untuk menyalurkan perhatian generasi ini yang sangat terkonsentrasi pada kegiatan sosial. Dengan memahami karakteristik dan nilai kerja dari generasi Z, perekrut akan dapat menarik dan mengelolanya sehingga mereka dapat dipersiapkan untuk menjadi pemimpin masa depan perusahaan.