Metro kapsul merupakan transportasi massal yang sedang dikembangkan oleh PT
Teknik Rekayasa Kereta Kapsul (TReKKa), PT Bandung Mechatronic Center (BAMEC)
dan Institut Teknologi Bandung. Saat ini, metro kapsul masuk pada tahap pengujian
purwarupa dan sertifikasi. Salah satu pengujian yang harus dilakukan adalah pengujian
dinamik pada rangka bogie, tetapi proses pengujian dinamik membutuhkan waktu yang
lama dan biaya yang besar. Oleh sebab itu, analisis lelah diperlukan untuk mengetahui
kekuatan dari desain yang dibuat. Komponen yang harus dianalisis adalah sambungan las
rangka bogie karena sambungan las diduga mengalami retakan pada pengujian sebelumnya.
Pada tugas sarjana ini, analisis lelah difokuskan pada sambungan las di titik kritis.
Analisis lelah dilakukan dengan menggunakan metode elemen hingga dan metode effective
notch stress. Analisis lelah dimulai dengan simulasi lelah pada model rangka bogie tanpa
sambungan las. Hasil simulasi tersebut digunakan untuk menentukan titik kritis dan
membuat submodel dengan sambungan las pada titik kritis. Kemudian submodel
disimulasikan untuk menentukan tegangan pada sambungan las. Hasil simulasi pada
submodel digunakan untuk menghitung umur lelah sambungan las.
Berdasarkan analisis, umur lelah sambungan las adalah 1,75 × 10 siklus untuk tahap pertama. Umur lelah tersebut kurang dari umur lelah yang disyaratkan EN 13749 yakni minimum 6 × 106 siklus untuk tahap pertama. Salah satu penyebab rendahnya umur lelah sambungan las adalah konsentrasi tegangan di sekitar sambungan las. Desain perlu diperbaiki untuk meningkatkan umur lelah sambungan las.