bekerja mengkatalisis reduksi anion superoksida menjadi oksigen dan hidrogen
peroksida. SOD rekombinan (rSOD) yang berasal dari Staphylococcus equorum
telah dikarakterisasi di Laboratorium Bioteknologi Sekolah Farmasi ITB, namun
informasi terkait struktur belum ditentukan. Penentuan struktur protein melalui
kristalografi difraksi sinar-X memerlukan kristal tunggal 3D. Kristalisasi
merupakan titik kritis dalam penentuan struktur melalui metode kristalografi
sinar-X. Kualitas protein dan strategi kristalisasi sangat menentukan tingkat
keberhasilan untuk memperoleh kristal. Peningkatan kualitas material enzim
rSOD S. equorum dicapai melalui pemurnian bertahap menggunakan kromatografi
afinitas kolom nikel dan kromatografi penukar anion. Pengotor yang terbawa pada
proses pemurnian dengan kolom nikel berhasil dipisahkan melalui kromatografi
penukar anion dengan perbedaan konduktivitas yang sangat kecil yaitu 3 mS/cm.
Enzim rSOD mengalami ketidakstabilan fisik berupa agregasi dan degradasi pada
penyimpanan suhu -20
o
C. Skrining kondisi kristalisasi secara terarah diawali
dengan peningkatan rigiditas struktur protein dan uji presipitasi. Rigiditas struktur
rSOD meningkat pada penambahan garam MgCl2, CaCl2, ZnSO4, dan Na2EDTA
pada rentang konsentrasi 50 mM hingga 200 mM, berdasarkan kenaikan titik leleh
pada pengujian Thermofluor. Penentuan konsentrasi dan jenis presipitan serta
konsentrasi protein yang sesuai untuk skrining awal kristalisasi digunakan dalam
membuat profil kejenuhan dan kelarutan protein. Melalui pendekatan terarah ini,
kristal yang diduga berasal dari rSOD S. equorum berhasil didapatkan.