Kota Bandung telah lama dikenal sebagai kota mode di Indonesia dan bahkan Asia Tenggara, banyak merek top nasional lahir di kota ini terutama segmen pasar anak muda. di Kota Bandung dan sekitarnya terdapat banyak industri garmen dan tekstil sebagaimana data yang dikeluarkan oleh Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) pada tahun 2007 bahwa Jawa Barat sebagai wilayah dengan perusahaan garmen dan tekstil terbanyak di Indonesia sebanyak 57% sementara DKI Jakarta berada di urutan kedua dengan 17%. Melihat peluang itu, Duta Mesin Jahit hadir untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Duta Mesin Jahit telah berdiri selama dua tahun dan dalam perkembangannya menunjukan tren penjualan yang menurun setiap bulannya dibandingkan dengan awal pembukaan toko. Ini adalah masalah serius yang harus dipastikan penyebabnya sehingga Duta Mesin Jahit dapat menemukan strategi baru yang cocok untuk meningkatkan penjualan. Oleh karena itu penelitian ini berfokus pada analisis internal dan eksternal tentang apa yang terjadi di dalam dan di luar perusahaan. Pada analisis internal saya menggunakan formula bauran pemasaran (4P), STP, analisis penjualan, dan kanvas model bisnis. Sedangkan untuk analisis eksternal saya menggunakan alat analisis PEST, Porter Five Forces dan analisis pesaing (benchmarking). Setelah melakukan itu, saya merumuskan solusi menggunakan analisis SWOT dan kemudian menyusun Analisis dengan TOWS Matriks untuk memilih strategi baru terbaik yang dapat dilakukan oleh Duta Mesin Jahit. Setelah merumuskan strategi yang bisa dilakukan, saya membuat rencana implementasi agar strategi baru ini bisa berjalan seperti yang diharapkan.