Indonesia merupakan negara dengan wilayah aktifitas kegempaan yang tinggi dan juga berpotensi
menyebabkan kejadian bencana tsunami. Karakeristik tsunami yang berpotensi berulang dan
menimbulkan kerugian yang besar memerlukan upaya mitigasi. Salah satu upaya mitigasi tsunami
yaitu tanggap peringatan. Teknologi informasi merupakan salah satu sarana pendukung tanggap
peringatan tsunami. Kemajuan teknologi saat ini menuntut informasi sampai ke pengguna secara
cepat, tepat, akurat, mempunyai jangkauan luas serta mudah dipahami. Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merupakan instansi yang mempunyai tugas, pokok dan fungsi
untuk menyediakan dan menyebarluaskan peringatan dini tsunami. BMKG diharap dapat
memberikan inovasi teknologi pada pelayanan dan penyebaran informasi (diseminasi) secara cepat
dan meluas kepada masyarakat, khususnya masyarakat terdampak. Diseminasi peringatan dini
tsunami BMKG diharapkan memenuhi kebutuhan informasi yang bernilai bagi masyarakat dalam
melakukan tindakan yang tepat pada sebelum terjadi bencana.
BMKG telah mempunyai beberapa moda komunikasi (WRS, SMS, faks, email, web, dan GTS)
yang dikendalikan oleh sistem diseminasi secara otomatis menyebarluaskan peringatan dini
tsunami. Sistem diseminasi tersebut didukung oleh sistem pengolahan gelombang seismik
(SeisComp3), sistem pemodelan tsunami (TOAST), Decision Support System (DSS), dan auto
engine narasi. Performa layanan sistem-sistem tersebut dirasa masih perlu untuk ditingkatkan dan
dikembangkan karena saat ini, sistem-sistem tersebut yang merupakan bagian dari sistem
peringatan dini tsunami masih menggunakan konsep komunikasi data sederhana. Sistem-sistem
tersebut masih menggunakan masing-masing protokol dalam bertukar data di dalam jaringan
internet. Konsep komunikasi data pada antar sistem diatas perlu dikembangkan dengan konsep
yang lebih baik lagi sehingga antar sistem bisa berkomunikasi dengan layer dasar dan satu sama
lain mengikuti serangkaian protokol dan spesifikasi. Hal ini sangat dibutuhkan dalam peningkatan
layanan diseminasi yaitu pada penambahan moda komunikasi/penerima.
Berdasarkan hal diatas maka penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan upaya peningkatan
efektifitas dan performa sistem layanan diseminasi peringatan dini tsunami yang bertarget pada
penerima prioritas dengan memanfaatkan interoperability antar sistem pada Pusat Gempabumi dan
Tsunami Kedeputian Geofisika. Hasil penelitian ini berupa rancangan konsep dan prototipe sistem
layanan diseminasi peringatan dini tsunami. Perancangan konsep sistem layanan tersebut
menggunakan prinsip Service Oriented Architecture (SOA) dan menggunakan metodologi Service
System Engineering (SSE). Studi kasus penelitian ini yaitu pada Pusat Gempabumi dan Tsunami
Kedeputian Geofisika BMKG