digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Produksi protein terapeutik rekombinan biasanya mengunakan vektor ekspresi yang memiliki jumlah salinan tinggi dan membawa promotor kuat. Namun vektor ini kurang menguntungkan untuk produksi protein terapeutik dalam skala industri. Jumlah salinan tinggi dapat menurunkan efisiensi produksi protein terapeutik sedangkan induksi promotor kuat biasanya membutuhkan penambahan induser yang membutuhkan tambahan biaya produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkonstruksi vektor ekspresi yang memiliki jumlah salinan rendah-sedang dan membawa promotor autoinduksi gadA. Sebagai model digunakan gen pengkode SOD (superoksida dismutase) untuk dipelajari tingkat ekspresinya dibawah pengaruh promotor yang diujikan. Konstruksi vektor ekspresi diawali dengan konstruksi pBR322 mini yang membawa gen pengkode ?-laktamase (bla) dan origin of replication (ori) dari plasmid pBR322. Kaset ekspresi sod yang membawa promotor kuat T7 diamplifikasi dari plasmid pJExpress414_sod dengan metode PCR dan dikloning ke plasmid pBR322 mini untuk membentuk pBM_sod. Selanjutnya promotor autoinduksi gadA sintetik diinsersikan ke plasmid pBM_sod untuk membentuk plasmid pMCD. Kebenaran plasmid rekombinan ditentukan dengan analisis migrasi, analisis sisi pemotongan dan analisis penentuan urutan nukleotida. Hasil penelitian menunjukkan bahwa plasmid pBR322 mini, pBM_sod dan pMCD telah berhasil dikonstruksi dan dikonfirmasi kebenarannya. Tingkat ekspresi sod dari plasmid pBM_sod, pMCD dan pJExpress414_sod dibandingkan dengan analisis SDS-PAGE. Hasil analisis ekspresi sod menunjukkan bahwa plasmid pBM_sod dan pJExpress414_sod secara berturut-turut menunjukkan tingkat ekspresi sod 14 kali dan 10 kali lebih kuat daripada plasmid pMCD.