Produksi protein terapeutik rekombinan biasanya mengunakan vektor ekspresi yang
memiliki jumlah salinan tinggi dan membawa promotor kuat. Namun vektor ini
kurang menguntungkan untuk produksi protein terapeutik dalam skala industri.
Jumlah salinan tinggi dapat menurunkan efisiensi produksi protein terapeutik
sedangkan induksi promotor kuat biasanya membutuhkan penambahan induser yang
membutuhkan tambahan biaya produksi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengkonstruksi vektor ekspresi yang memiliki jumlah salinan rendah-sedang dan
membawa promotor autoinduksi gadA. Sebagai model digunakan gen pengkode SOD
(superoksida dismutase) untuk dipelajari tingkat ekspresinya dibawah pengaruh
promotor yang diujikan. Konstruksi vektor ekspresi diawali dengan konstruksi
pBR322 mini yang membawa gen pengkode ?-laktamase (bla) dan origin of
replication (ori) dari plasmid pBR322. Kaset ekspresi sod yang membawa promotor
kuat T7 diamplifikasi dari plasmid pJExpress414_sod dengan metode PCR dan
dikloning ke plasmid pBR322 mini untuk membentuk pBM_sod. Selanjutnya
promotor autoinduksi gadA sintetik diinsersikan ke plasmid pBM_sod untuk
membentuk plasmid pMCD. Kebenaran plasmid rekombinan ditentukan dengan
analisis migrasi, analisis sisi pemotongan dan analisis penentuan urutan nukleotida.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa plasmid pBR322 mini, pBM_sod dan pMCD
telah berhasil dikonstruksi dan dikonfirmasi kebenarannya. Tingkat ekspresi sod dari
plasmid pBM_sod, pMCD dan pJExpress414_sod dibandingkan dengan analisis
SDS-PAGE. Hasil analisis ekspresi sod menunjukkan bahwa plasmid pBM_sod dan
pJExpress414_sod secara berturut-turut menunjukkan tingkat ekspresi sod 14 kali dan
10 kali lebih kuat daripada plasmid pMCD.