digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Latar Belakang dan Tujuan: Penggunaan obat herbal telah menjadi alternatif pengobatan oleh masyarakat. Hambatan dalam penerimaan obat herbal di masyarakat adalah karena belum adanya kontrol kualitas. Analisis senyawa marker dapat digunakan untuk memeriksa kandungan tanaman obat dalam suatu produk jamu. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan metode untuk menganalisis secara simultan senyawa marker di dalam campuran beberapa tanaman obat yang digunakan sebagai jamu antihipertansi dengan metode KCKT. Metode: Analisis senyawa marker dalam jamu antihipertensi menggunakan KCKT dengan kolom ODS C18 (LiChroCART ® 125 x 4,6 mm, ukuran partikel 5 µm) dan fase gerak asam formiat 1% - metanol dengan sistem gradien dapat memisahkan senyawa marker dalam waktu 35 menit dengan laju alir 2 mL/menit. Deteksi dilakukan pada panjang gelombang 350 nm untuk skopoletin dan luteolin, 250 nm untuk andrografolid dan 370 nm untuk kuersetin. Hasil: Empat senyawa marker di dalam jamu antihipertensi telah berhasil dianalisis secara simultan yaitu skopoletin, andrografolid, kuersetin dan luteolin. Nilai simpangan baku relatif (SBR) pada presisi intra dan interday kurang dari 4 % dan 6,5 % dan nilai perolehan kembali berkisar antara 93,45 – 114,42%. Kurva kalibrasi dari masingmasing senyawa menunjukkan hasil yang linier dengan R > 0,995. Kesimpulan: Telah dilakukan pengembangan metode KCKT fase terbalik untuk menganalisis secara simultan empat senyawa marker di dalam sampel jamu antihipertensi. Metode ini dapat digunakan untuk menganalisis jamu antihipertensi yang beredar di pasaran.