digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Jajat Setia Permana
PUBLIC yana mulyana

COVER Jajat Setia Permana
PUBLIC yana mulyana

BAB 1 Jajat Setia Permana
PUBLIC yana mulyana

BAB 2 Jajat Setia Permana
PUBLIC yana mulyana

BAB 3 Jajat Setia Permana
PUBLIC yana mulyana

BAB 4 Jajat Setia Permana
PUBLIC yana mulyana

BAB 5 Jajat Setia Permana
PUBLIC yana mulyana

BAB 6 Jajat Setia Permana
PUBLIC yana mulyana

PUSTAKA Jajat Setia Permana
PUBLIC yana mulyana

Bahan Tambahan Pangan (BTP) antioksidan merupakan bahan tambahan pangan untuk mencegah atau menghambat kerusakan pangan akibat oksidasi. European Food Safety Authority (EFSA) melalui peraturan EC257/2010 telah membuat program untuk melakukan evaluasi ulang BTP antioksidan, dengan salah satu evaluasi yang dilakukan adalah evaluasi keamanan melalui uji toksisitas. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan prediksi toksisitas senyawa BTP antioksidan secara in silico sebagai evaluasi awal keamanan BTP antioksidan. Prediksi toksisitas yang dilakukan meliputi toksisitas akut (LD50), mutagenisitas, karsinogenisitas, toksisitas reproduksi, toksisitas kronik (NOEL), nilai Acceptable Daily Intake (ADI) dan toksisitas metabolit. Perangkat lunak yang digunakan adalah Toxtree, TEST, Admet Predictor dan OECD QSAR Toolbox. Dari 42 senyawa BTP Antioksidan yang diteliti, diprediksi 17 senyawa memiliki sifat toksik. Sebanyak 7 senyawa bersifat karsinogen (asam karnosat, asam sitrat, ethylendiaminetetraacetate, isopropil sitrat, oktil galat, askorbil stearat dan stearil sitrat); sebanyak 2 senyawa bersifat mutagen (askorbil palmitat, dan 2,4,5- trihydroxybutyrophenone); sebanyak 6 senyawa bersifat toksik reproduksi (4 heksil resorsinol, alfa tokoferol, delta tokoferol, etoksiquin, gama tokoferol, dan tertiary butyl hydroquinone); sebanyak 2 senyawa bersifat karsinogen dan toksik reproduksi (butil hidroksi anisol (BHA) dan isomer BHA); dan satu senyawa bersifat mutagen dan toksik reproduksi (asam norhidroguairetik). Prediksi toksisitas akut dilakukan dengan menentukan nilai LD50, dengan nilai LD50 yang terendah adalah etoksiquin (937,84 mg/kg), dan yang tertinggi adalah dilauril tiodipropionat (13367,79 mg/kg). Dari pembandingan nilai LD50 prediksi dengan nilai LD50 literatur menggunakan metode paired t-test, diketahui bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara LD50 prediksi dan LD50 literatur. Prediksi toksisitas kronik dilakukan dengan menentukan nilai NOEL yang selanjutnya dihitung nilai ADI, dengan nilai ADI terendah yaitu asam karnosat (0,38 mg/kg bb/hari) dan nilai Adi tertinggi yaitu asam sitrat (1,67 mg/kg bb/hari). Melalui perbandingan nilai ADI prediksi dan nilai ADI literatur menggunakan metode paired t-test, diketahui bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara ADI prediksi dan ADI literatur. Prediksi metabolit dilakukan dengan menggunakan dua perangkat lunak, yaitu Toxtree dan Admet Predictor. Hasil prediksi toksisitas metabolit menunjukan adanya perubahan hasil prediksi toksisitas. Metode prediksi toksisitas secara in silico dapat menjadi salah satu metode penunjang untuk evaluasi keamanan BTP dengan memprediksi sifat toksiknya, yaitu sifat karsinogen, mutagen dan toksisitas reproduksi, nilai LD50 dan ADI BTP Antioksidan.