COVER Friandha Insan Firdhauz
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Friandha Insan Firdhauz
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Friandha Insan Firdhauz
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Friandha Insan Firdhauz
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Friandha Insan Firdhauz
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Friandha Insan Firdhauz
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Friandha Insan Firdhauz
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 7 Friandha Insan Firdhauz
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Friandha Insan Firdhauz
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Indonesia adalah negeri kepulauan terbesar di dunia dengan potensi kekayaan laut
yang sangat berlimpah. Salah satunya adalah kandungan migas yang banyak
terdapat di wilayah laut dan pesisir Indonesia. Oleh karena itu diperlukan fasilitas
pengelolaan migas yang baik untuk memanfaatkan kekayaan ini, seperti fasilitas
pengolahan gas alam di wilayah pesisir Teluk Bintuni Papua. Akan tetapi kegiatan
eksploitasi di wilayah tersebut terancam oleh besarnya hantaman gelombang yang
berpotensi menggerus beberapa fasilitas vital di wilayah itu. Untuk itu
direncanakan pembangunan bangunan pelindung pantai yang dapat mengatasi
ancaman tersebut. Bangunan yang dipilih adalah revetment.
Lokasi yang jauh dan cukup sulit dijangkau, medan dengan tanah lunak
berlumpur, besarnya arus gelombang, tingginya gelombang pasang dan
sensitivitas area konstruksi terhadap getaran adalah berbagai tantangan yang
dihadapi dalam proyek konstruksi revetment di wilayah itu. Untuk itu diperlukan
perencanaan metode konstruksi yang tepat untuk mengatasi tantangan-tantangan
itu.
Masalah lain yang dihadapi adalah ketersediaan material pelindung untuk
membangun revetment. Maka dipilih dua alternatif, apakah menggunakan material
tetrapod atau material batu alam yang terdapat di Pulau Sulawesi. Pemilihan
material itu didasarkan pada perbandingan meteode konstruksi, penjadwalan, dan
biaya yang dibutuhkan, sehingga dapat diketahui material mana yang paling
memungkinkan utnuk dipakai dalam proyek konstruksi di sana.
Metode konstruksi disusun berdasarkan tantangan yang ada di lapangan.
Sementara itu, pemilihan peralatan konstruksi, penyusunan jadwal, dan
penyusunan anggaran mengacu pada metode konstruksi yang dipilih.