Dibutil ftalat merupakan senyawa sintetik golongan ester asam ftalat. Dibutil ftalat dapat
digunakan dalam pewarna kuku sebagai plastisizer, sedangkan dalam parfum dapat digunakan
sebagai fiksatif zat pewangi. Berdasarkan data studi toksisitas kronis pada hewan, dibutil ftalat
terbukti dapat menyebabkan gangguan perkembangan dan sistem reproduksi, sehingga
penggunaannya dalam kosmetik telah dilarang oleh beberapa negara termasuk Indonesia. Oleh
karena itu, dibutuhkan metode untuk menganalisis dibutil ftalat dalam produk kosmetik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode penetapan kadar dibutil ftalat dalam
pewarna kuku dan parfum. Metanol digunakan untuk melarutkan analit dalam sampel, kemudian
larutan dianalisis dengan kromatografi gas. Analisis dilakukan menggunakan detektor ionisasi
nyala, kolom kapiler DB-5MS, dan gas pembawa nitrogen. Kondisi optimum diperoleh dengan
pengaturan suhu injektor dan detektor 300o C, sistem elusi gradien dengan pengaturan suhu awal
55o C dengan penahanan 0,5 menit, lalu dinaikkan dengan laju 30o C per menit ke 200o C, kemudian
dinaikkan dengan laju 20o C per menit ke 300o C dengan penahanan 5 menit. Metode menunjukkan
linear pada rentang 100 ?300 mg/L dengan nilai koefisien korelasi 0,999 dan koefisien variasi
fungsi regresi 1,236%. Batas deteksi dan kuantisasi adalah 8,16 mg/L dan 24,73 mg/L. Hasil uji
presisi intra-day menunjukkan nilai simpangan baku relatif 2,195%. Hasil uji presisi inter-day
menunjukkan nilai simpangan baku relatif pada hari pertama 1,44%, hari kedua 2,81%, dan hari
ketiga 0,9%. Hasil uji akurasi menunjukkan nilai perolehan kembali untuk pewarna kuku 97,237-
100,785 %, sedangkan untuk parfum 99,045-100,699 %. Hasil analisis pada 11 sampel pewarna
kuku dan 11 sampel parfum menunjukkan semua sampel tidak mengandung senyawa dibutil ftalat.
Metode yang telah dikembangkan dapat digunakan untuk menentukan kadar dibutil ftalat dalam
pewarna kuku dan parfum.
Kata Kunci : Dibutil ftalat, Pewarna kuku, Parfum, Pengembangan metode, Kromatografi Gas