digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Simon Boy Pardomuan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Simon Boy Pardomuan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Simon Boy Pardomuan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Simon Boy Pardomuan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Simon Boy Pardomuan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Simon Boy Pardomuan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Simon Boy Pardomuan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Osteoporosis merupakan penyakit degeneratif struktur dan fungsi tulang yang disebabkan oleh adanya penurunan kadar Bone Mass Density (BMD) dan memburuknya kuantitas serta kualitas mikroarsitektur tulang sehingga menyebabkan kerapuhan yang berdampak pada menurunnya kualitas hidup manusia. Menurut International Osteoporosis Foundation satu dari empat wanita indonesia mengalami osteoporosis. Penderita osteoporosis di Indonesia yang mengalami patah pada pangkal paha mencapai 173 per 100.000 populasi setiap tahunnya. Sebagai upaya alternatif pengganti Dual-energy X-ray Absorptiometry (DXA), dilakukan pengembangan dan penerapan analisis tekstur pada citra panoramik rahang gigi untuk deteksi dini status kesehatan tulang. Pada penelitian ini dilakukan evaluasi citra panoramik yang terdiri dari pemilihan tiga buah Region of Interest (ROI) tetap berukuran 50 x 50 pada daerah kondilus dan mental foramen, proses kompensasi bias pada citra menggunakan level set bias correction, ekstraksi fitur menggunakan fraksi, fraktal dan Gray-Level Cooccurrence Matrix (GLCM), serta klasifikasi status kesehatan tulang menggunakan Jaringan Saraf Tiruan (JST). Data citra panoramik bersumber dari Departemen Radiologi Gigi dan Mulut, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Padjajaran Bandung dengan rincian sebagai berikut : berjumlah 81 sampel, berasal dari pasien wanita Bandung berusia 50-85 tahun yang telah berada dalam masa postmenopause, serta validasi menggunakan data hasil uji DXA berupa status kesehatan tulang. Hasil klasifikasi menggunakan JST pada 30 data latih dan 51 data uji menghasilkan rincian data sebagai berikut : Pada kelompok 4, nilai akurasi, sensitivitas dan spesifisitas mental foramen berturut-turut sebesar 64,7%, 56,5%, dan 71,4% sedangkan nilai akurasi, sensitivitas dan spesifisitas kondilus berturutturut sebesar 50,9%, 60,9%, dan 42,9%. Pada kelompok 6, nilai akurasi, sensitivitas dan spesifisitas mental foramen berturut-turut sebesar 62,7%, 65,2%, dan 60,7% sedangkan nilai akurasi, sensitivitas dan spesifisitas kondilus berturutturut sebesar 60,8%, 69,6%, dan 53,6%.