COVER Ahmad Aldika F
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Ahmad Aldika F
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Ahmad Aldika F
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Ahmad Aldika F
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Ahmad Aldika F
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Ahmad Aldika F
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Ahmad Aldika F
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Ahmad Aldika F
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Perbedaan dan perubahan tinggi muka air laut adalah salah satu penyebab terjadinya
Arus Lintas Indonesia yang mengalirkan massa air laut dari Samudera Pasifik dengan
Samudera Hindia. Oleh karena itu penelitian akan mengkaji perubahan Sea Surface Height
Anomaly (SSHA) pada Jalur Arus Lintas Indonesia di perairan Indonesia bagian timur,
dilihat dari variasi semi tahunan, musiman, antar tahunan dan dekadal (periode 8-12 tahun).
Data yang digunakan adalah data Sea Surface Height Anomaly (SSHA) bulanan hasil
pegolahan dari gabungan beberapa satelit altimetry yang diperoleh dari AVISO. Rentang
data yang digunakan adalah 23 tahun dari Januari 1993 sampai Desember 2015. Data itu
diolah dalam bentuk diagram Hovmöller, spektrum energi, serta diagram klimatologis (ratarata
bulanan).
Berdasarkan hasil kajian, terdapat pengaruh variasi musim terhadap perubahan
SSHA. Saat musim barat (Desember-Februari), secara umum SSHA naik antara 5 cm sampai
15 cm di daerah kajian. Saat musim timur (Juni-Agustus) SSHA turun antara 0 cm sampai
-10 cm. Variasi semi tahunan SSHA sangat kecil sehingga pengaruhnya hampir tidak
terlihat. Variasi antar tahun SSHA di pengaruhi oleh ENSO dan DM. Saat El Niño dan DM
(+) tahun 1997 - 1998 SSHA turun -10 cm sampai -15 cm. Saat terjadi La Niña kuat tahun
2010 – 2011 kenaikan SSHA menjadi 5 cm sampai 7,5 cm lebih besar dari rata-rata SSHA
saat musim barat. Selain itu terdapat variasi dekadal (periode 8 12 tahun) perubahan SSHA
dengan pengaruh yang lebih kecil. Hasil diagram Hovmöller menunjukkan bahwa pengaruh
variasi antar tahun dan variasi dekadal (periode 8-12 tahun) dapat menguatkan atau
melemahkan pengaruh variasi musim terhadap perubahan SSHA. Pengaruh itu terlihat saat
terjadi El Niño dan La Niña sedang atau lemah. Saat El Niño (La Niña) sedang atau lemah,
maka akan memperkuat dampak musim timur (musim barat) dan memperlemah dampak
musim barat (musim timur) terhadap perubahan SSHA di perairan Indonesia bagian timur.