Perpustakaan Digital ITB

Sebuah struktur terapung perlu diketahui kestabilannya saat dilakukan kegiatan di laut. Struktur akan secara berkala dihantam oleh gaya-gaya lingkungan yaitu gaya gelombang, arus, dan kapal, sehingga dapat terjadi pergerakan struktur dari tempatnya. Kestabilan struktur terapung dapat dipertahankan dengan memasangkan sistem mooring. Dilakukan perancangan dimensi sebuah struktur dermaga terapung yang dapat berfungsi sebagai pelabuhan perikanan pada perbatasan wilayah Indonesia dan Filipina. Hal ini dikarenakan sering terjadinya transhipment yang dilakukan oleh nelayan Indonesia dan nelayan asing. Struktur dermaga terapung ini dapat memberikan solusi pada permasalahan para nelayan Indonesia maupun negara-negara lain yang ingin melakukan transaksi di wilayah laut. Salah satu manfaat yang dapat diperoleh adalah berkurangnya jarak pelayaran sehingga kualitas dari hasil penangkapan ikan dapat terjaga. Pada tugas akhir ini akan dilakukan analisis kestabilan dari struktur dermaga terapung. Analisis dilakukan dalam bentuk 2-dimensi (gerakan heave dan pitch). Selain itu juga dilakukan analisis statik sistem mooring agar struktur dermaga terapung tetap pada posisinya. Dari hasil analisis diperoleh dimensi dermaga terapung sebagai berikut: draft tabung adalah 100 meter, diameter tabung adalah 10 meter, panjang dermaga adalah 100 meter, dan freeboard 5 meter.