Kota Bandung dalam beberapa tahun terakhir telah secara aktif mengkampanyekan
untuk menjadi kota berkelanjutan. Berbagai kebijakan dan penyediaan infrastruktur
berbasis ramah lingkungan telah berkembang. Disisi lain, sebagai suatu destinasi
wisata, jumlah wisatawan ke Kota Bandung terus mengalami kenaikan setiap
tahunnya, khususnya saat akhir pekan, hari-hari libur nasional dan periode liburan
sekolah. Beberapa dampak yang menunjukan penurunan kualitas lingkungan
muncul sebagai akibat dari kegiatan pariwisata yang ada. Melihat kecenderungan
tersebut, maka perlu upaya mengenali perilaku dari wisatawan Kota Bandung,
khususnya yang terkait dengan perilaku ramah lingkungan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku ramah lingkungan wisatawan
yang berkunjung ke Kota Bandung beserta faktor pembentuk perilaku tersebut
dalam rangka mendukung pengembangan Kota Bandung sebagai destinasi
pariwisata perkotaan berkelanjutan. Untuk memahami perilaku ramah lingkungan
dari wisatawan, dapat melihat dari perbandingan perilaku pada saat di tempat asal
dengan perilaku pada saat berwisata. Perbedaan perilaku yang muncul dapat
dikarenakan seseorang merasa lebih memiliki kewajiban moral untuk berperilaku
ramah lingkungan dalam wilayah mereka sendiri, atau dapat juga dikarenakan
destinasi yang dituju tidak dapat memberikan infrastruktur yang mendukung
perilaku ramah lingkungan. Untuk itu perlu melihat pengaruh dari faktor anteseden
pembentuk perilaku ramah lingkungan dari wisatawan.
Penelitian ini termasuk penelitian korelasional, yaitu bertujuan untuk menganalisis
hubungan perilaku ramah lingkungan wisatawan dengan faktor pembentuknya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan sampel wisatawan Kota
Bandung. Teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel adalah non
probability sampling, dengan menggunakan teknik quota sampling, Alat yang
digunakan untuk mengolah dan menganalisis data dengan menggunakan SPSS 13.
Teknik analisis yang digunakan adalah analisis korelasi, regresi berganda, serta
analisis Chi Square.
ii
Hasil dari studi ini menunjukan dalam melakukan kegiatan berwisata di Kota
Bandung, perilaku ramah lingkungan wisatawan dari kategori daur ulang,
penggunaan transportasi, penggunaan energi, serta konsumsi hijau mengalami
penurunan dibandingkan ketika berada di daerah asal. Faktor pembentuk perilaku
yang dominan adalah perilaku kebiasaan, ketersediaan fasilitas, serta adanya
keinginan lepas dari tanggung jawab lingkungan selama berwisata.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan dalam perencanaan pariwisata dan
menjadi rujukan untuk melakukan evaluasi bagi pemerintah, pihak swasta,
organisasi pariwisata dan masyarakat, berdasarkan perilaku ramah lingkungan
wisatawan di Kota Bandung beserta faktor yang mempengaruhi perilaku tersebut,
sehingga dapat memberikan implikasi praktis untuk memahami kendala
berjalannya pariwisata perkotaan berkelanjutan dari faktor sisi sediaan atau dari sisi
permintaan, dan dapat berkontribusi dalam mendukung pengembangan Kota
Bandung sebagai destinasi pariwisata perkotaan berkelanjutan.