digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Marisha Deslia
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 1 Marisha Deslia
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 2 Marisha Deslia
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 3 Marisha Deslia
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 4 Marisha Deslia
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 5 Marisha Deslia
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 6 Marisha Deslia
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

PUSTAKA Marisha Deslia
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

Fenomena perkembangan pariwisata alam semakin diminati oleh wisatawan terutama wisatawan yang berasal dari kota besar yang minim kawasan yang bersifat alami. Salah satu destinasi wisata alam yang menjadi pilihan bagi wisatawan Kota Jakarta dan Tangerang adalah Wana Wisata Gunung Salak Endah, Kabupaten Bogor. Kawasan Wana Wisata Gunung Salak Endah merupakan bagian dari zona pemanfaatan Taman Nasional Gunung Halimun Salak yang memiliki berbagai daya tarik seperti curug atau air terjun, pemandian air panas, dan juga wisata yang bersifat petualangan seperti trekking menuju puncak Gunung Salak. Beragamnya pilihan daya tarik dan ditunjang dengan lokasi yang strategis, tidak memberikan peningkatan jumlah kunjungan kawasan Wana Wisata Gunung Salak Endah. Pada tahun 2016, jumlah kunjungan wisatawan mengalami penurunan yang signifikan menjadi 57.048 kunjungan pada dari 82.500 kunjungan pada tahun 2015. Penurunan jumlah kunjungan wisatawan tersebut dapat mengakibatkan kondisi kepariwisataan kawasan menjadi tidak berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kepariwisataan kawasan Wana Wisata Gunung Salak Endah dilihat dari sisi pariwisata berkelanjutannya. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan arahan program pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis alam pada kawasan tersebut. Pengambilan data menggunakan kuisioner kepada pengunjung serta wawancara kepada pihak terkait seperti pengelola, pelaku jasa usaha dan masyarakat menjadi cara untuk mendapatkan informasi terkait kondisi kepariwisataan pada kawasan Gunung Salak Endah. Metode pengumpulan data dan analisis menggunakan gabungan metode kualitatif dan kuantitatif. Adapun, sasaran lain yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah teridentifikasinya dan teranalisisnya penerapan prinsip pariwisata berkelanjutan berdasarkan indikatornya pada kawasan Wana Wisata Gunung Salah Endah serta tersusunnya strategi pengembangan pariwisata berkelanjutan kawasan Wana Wisata Gunung Salak Endah berdasarkan aspek penawaran pariwisata. Penentuan sampel ditentukan dengan teknik random sampling dengan jumlah sampel dilakukan menggunakan rumus slovin dengan penggunaan eror 10%. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa mayoritas pengunjung kawasan berasal dari Kabupaten Bogor dan Tangerang dan mayoritas pergi bersama keluarga/ saudara. Sebanyak 97% responden merupakan pengunjung dan tidak menginap pada kawasan. Analisis indikator pariwisata berkelanjutan dilakukan pada 5 (lima) aspek yaitu iv kepuasan pengunjung, lingkungan, ekonomi, sosial dan manajemen pengelolaan dan dilakukan dengan dua metode pengumpulan data yaitu melalui kuisioner dan wawancara. Hasil dari analisis aspek kepuasan pengunjung mendapatkan hasil yang termasuk ke dalam kategori dapat diterima, yang berarti sebagian besar pengunjung sudah cukup puas dengan pengalaman berwisata pada kawasan Wana Wisata Gunung Salak Endah, namun masih terdapat beberapa aspek yang belum terpenuhi. Aspek selanjutnya adalah lingkungan kawasan dari sisi pengelolaan kawasan. Secara umum, penilaian terhadap faktor ini sudah cukup baik. Pada Aspek ekonomi nilai yang didapat berdasarkan hasil analisis adalah kategori dapat diterima. Masyarakat lokal merasa pengembangan pariwisata pada kawasan tersebut membantu peningkatan pendapatan mereka yang sebelumnya bekerja sebagai petani. Aspek sosial dilihat dari besarnya antusiasme masyarakat terhadap pengembangan pariwisata. Pada kawasan ini, masyarakat lokal turut serta di dalam pengembangan pariwisata dengan berperan aktif dalam penyediaan pelayana pariwisata seperti rumah makan dana komodasi serta mengelola daya tarik wisata. Manajemen pengelolaan kawasan juga mendapatkan nilai yang baik dengan telah sesuainya pengembangan kawasan dengan rencana induk kawasan. Strategi pengembangan pariwisata diperlukan untuk meningkatkan penilaian wisatawan terhadap pariwisata kawasan dilakukan pada masing-masing aspek. Pasa aspek daya tarik kawasan, strategi utama yang dilakukan adalah mengoptimalkan pengelolaan keunikan dan keindahan daya tarik wisata kawasan serta memfasilitasi daya tarik dengan jalur dan fasilitas yang aman bagi semua kelompok usia. Pada aspek pelayanan dan akomodasi, strategi pengembangan yang utama adalah mengoptimalkan pelayanan terutama pada fasilitas wisata dan fasilitas umum penunjang kegiatan pariwisata. Sedangkan, pada aspek aksesibilitas dan transportasi, strategi utama yang dilakukan adalah mempertahankan kualitas jalan dan memperbaiki kerusakan yang menjadi kekurangan yang dirasakan pengunjung. Ketersediaan informasi pada kawasan dapat ditingkatkan dengan menyeragamkan papan petunjuk informasi yang dibutuhkan seperti titik daya tarik, papan petunjuk, serta informasi kawasan serta memberikan pelayanan informasi berupa peta wisata bagi pengunjung kawasan. strategi pada aspek promosi dilakukan dengan memberikan program dengan penawaran tertentu kepada pengunjung yang memberikan ulasan menarik melalui media sosial mengenai pengalaman berwisata pada kawasan serta menyelenggarakan kegiatan yang dapat menarik wisatawan pada segmen tertentu.