digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Jalan merupakan ruang kota yang penting karena hampir setiap orang mengalami kota ketika bersirkulasi melalui jalan dan memperoleh kesan umum terhadap kota. Streetscape menjadi sumber informasi visual bagi pembentukan persepsi pengguna jalan terhadap lingkungan kota. Streetscape adalah tampilan visual jalan sebagai ruang tiga dimensi, yang terbentuk oleh facade bangunan, pepohonan dan elemen-elemen pembatas jalan lainnya. Karakter streetscape yang memiliki kesan kuat dapat berperan sebagai representasi identitas kota secara lebih luas. Identitas kota merupakan hasil dari proses persepsi dan pengalaman masyarakat terhadap lingkungan kota yang bersifat dinamis dan dapat berubah seiring dengan dinamika perkembangan kota. Kota Bogor yang dibangun oleh pemerintah Kolonial Belanda pada abad 18, dikenal sebagai kota peristirahatan, kota botani dan menjadi tujuan wisata. Namun pertumbuhan pesat yang terjadi, terutama sejak dibangunnya Jalan Tol Jagorawi pada tahun 1978, mengakibatkan terjadinya perubahan wajah kota saat ini. Fungsi-fungsi dan bangunan-bangunan baru tumbuh di sepanjang jalan dan membentuk karakter streetscape baru. Sejauh mana karakter streetscape Kota Bogor saat ini mempengaruhi persepsi pengguna jalan terhadap identitas kota merupakan persoalan yang perlu dikaji. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi karakter streetscape koridor-koridor jalan di Kota Bogor terhadap identitas kota tersebut, melalui identifikasi komponen pembentuk karakter streetscape serta menganalisis persepsi penduduk dan pengunjung terhadap karakter streetscape. Analisis dengan pendekatan metode campuran (mix method), menghasilkan temuan bahwa karakter streetscape Kota Bogor yang memiliki kontribusi terhadap identitas kota direpresentasikan oleh koridor-koridor di sekitar Kebun Raya Bogor, terutama Jalan Juanda, Jalan Jalak Harupat dan Jalan Pajajaran. Karakter streetscape koridor-koridor tersebut menjadi representasi kognitif identitas kota karena dianggap memiliki imageability dan keunikan yang mewakili citra mental Kota Bogor, yang dibentuk oleh elemen-elemen dominan berupa pepohonan besar dan teduh, bangunan bersejarah, aktivitas komersial-rekreatif, serta suasana jalan yang relaxing sekaligus distressing. Meskipun koridor-koridor jalan utama Kota Bogor tidak memenuhi kriteria sebagai tempat yang nyaman bagi aktivitas pejalan kaki, namun masih bisa disebut sebagai great street Kota Bogor. Kebijakan ii penetapan fungsi jalan yang cenderung berorientasi pada lalu lintas kendaraan, tidak mendukung pembentukan sense of place jalan sebagai ruang publik. Oleh karena itu, identitas kota Bogor yang direpresentasikan oleh karakter streetscape lebih berupa identitas visual, dimana imageability karakter streetscape sangat dipengaruhi oleh pengaturan lalu lintas yang terkonsentrasi di sekitar Kebun Raya. Pengaturan pola lalu lintas dapat memperkuat atau memperlemah familiaritas terhadap suatu koridor jalan, dan mempengaruhi kontribusinya terhadap identitas kota. Dengan demikian, untuk mempertahankan identitas Kota Bogor sebagai kota botani yang bersejarah, maka keberadaan Kebun Raya dan elemen-elemen historis harus dipertahankan, dan pola sirkulasi kota tetap diarahkan ke sekitar Kebun Raya dengan mengendalikan pertumbuhan aktivitas komersial pada koridorkoridor jalan di sekitar Kebun Raya. Kontribusi penelitian ini adalah memberi pemahaman lebih dalam mengenai pembentukan identitas kota melalui representasi karakter streetscape, khususnya pada konteks perkembangan fungsi dan karakter jalan di kota-kota di Indonesia pada saat ini.