digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Risa Dwi Oktaviani
PUBLIC yana mulyana

COVER Risa Dwi Oktaviani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Risa Dwi Oktaviani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Risa Dwi Oktaviani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Risa Dwi Oktaviani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Risa Dwi Oktaviani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Risa Dwi Oktaviani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Risa Dwi Oktaviani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Risa Dwi Oktaviani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Pada sebagian besar industri pengolahan nanas di Indonesia, batang nanas merupakan limbah yang jika tidak ditangani dengan baik akan menjadi masalah bagi lingkungan. Di dalam batang nanas terkandung hemiselulosa melimpah seperti silan. Silan diyakini berpotensi menjadi bahan baku yang dapat terurai dalam tubuh (biodegradable) untuk menunjang pengembangan sistem penghantaran obat ke kolon. Fungsi ini dikarenakan silan tahan terhadap lingkungan lambung maupun usus halus dan hanya dapat terurai oleh enzim silanase yang hanya dihasilkan mikroflora anaerobik di dalam kolon. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan silan sebagai biopolimer untuk penghantaran 5-ASA ke kolon dalam bentuk prodrug konjugat ester. Alasan pembentukan prodrug 5-ASA adalah untuk meningkatkan efikasinya sebagai antiinflamasi lokal di daerah kolon, dengan cara mencegah absorpsinya di lambung dan usus halus. Pembentukan prodrug 5-ASA dilakukan melalui dua tahap: pembentukan asam 5-formilaminosalisilat (5-FASA) untuk melindungi gugus amina menggunakan asam format; selanjutnya esterifikasi antara silan dan 5-fASA yang dilakukan dalam lingkungan homogen melalui aktivasi gugus karboksilat menggunakan 1,1?- Carbonyldiimidazole (CDI) dalam pelarut dimetil sulfoksida (DMSO) dan katalis trierilamin untuk membentuk konjugat ester silan-5ASA. Senyawa hasil sintesis selanjutnya dikarakterisasi menggunakan metode spektofotometri FTIR, spektofotometri UV-Vis, Kromatografi Lapis Tipis (KLT), analisis titik leleh dan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT), serta pelepasannya diuji secara in vitro dalam berbagai medium yang mensimulasi saluran pencernaan. Pada uji pelepasan secara in vitro selama satu jam menggunakan medium larutan HCl encer pH 1,2, dapar fosfat pH 6,8 dan dapar fosfat pH 7,4, jumlah 5-ASA yang lepas dari prodrug sangat kecil sehingga dapat diabaikan (kurang dari 1%). Sementara pada uji pelepasan dalam medium simulasi cairan kolon yang ditambahkan 4% b/b isi kolon, 5-ASA yang lepas sebesar 70% setelah 2 jam pengamatan. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut dapat disimpulkan bahwa sintesis prodrug 5-ASA dapat dilakukan menggunakan silan yang diisolasi dari limbah batang nanas. Prodrug 5-ASA tersebut menunjukkan karakteristik pelepasan spesifik 5-ASA di daerah kolon, sehingga menjanjikan penggunaannya untuk pentargetan 5-ASA ke kolon.