ABSTRAK Risa Dwi Oktaviani
PUBLIC yana mulyana
COVER Risa Dwi Oktaviani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Risa Dwi Oktaviani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Risa Dwi Oktaviani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Risa Dwi Oktaviani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Risa Dwi Oktaviani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Risa Dwi Oktaviani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Risa Dwi Oktaviani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Risa Dwi Oktaviani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Pada sebagian besar industri pengolahan nanas di Indonesia, batang nanas merupakan limbah yang
jika tidak ditangani dengan baik akan menjadi masalah bagi lingkungan. Di dalam batang nanas
terkandung hemiselulosa melimpah seperti silan. Silan diyakini berpotensi menjadi bahan baku yang
dapat terurai dalam tubuh (biodegradable) untuk menunjang pengembangan sistem penghantaran
obat ke kolon. Fungsi ini dikarenakan silan tahan terhadap lingkungan lambung maupun usus halus
dan hanya dapat terurai oleh enzim silanase yang hanya dihasilkan mikroflora anaerobik di dalam
kolon. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan silan sebagai
biopolimer untuk penghantaran 5-ASA ke kolon dalam bentuk prodrug konjugat ester. Alasan
pembentukan prodrug 5-ASA adalah untuk meningkatkan efikasinya sebagai antiinflamasi lokal di
daerah kolon, dengan cara mencegah absorpsinya di lambung dan usus halus. Pembentukan prodrug
5-ASA dilakukan melalui dua tahap: pembentukan asam 5-formilaminosalisilat (5-FASA) untuk
melindungi gugus amina menggunakan asam format; selanjutnya esterifikasi antara silan dan 5-fASA
yang dilakukan dalam lingkungan homogen melalui aktivasi gugus karboksilat menggunakan 1,1?-
Carbonyldiimidazole (CDI) dalam pelarut dimetil sulfoksida (DMSO) dan katalis trierilamin untuk
membentuk konjugat ester silan-5ASA. Senyawa hasil sintesis selanjutnya dikarakterisasi
menggunakan metode spektofotometri FTIR, spektofotometri UV-Vis, Kromatografi Lapis Tipis (KLT),
analisis titik leleh dan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT), serta pelepasannya diuji secara in vitro
dalam berbagai medium yang mensimulasi saluran pencernaan. Pada uji pelepasan secara in vitro
selama satu jam menggunakan medium larutan HCl encer pH 1,2, dapar fosfat pH 6,8 dan dapar
fosfat pH 7,4, jumlah 5-ASA yang lepas dari prodrug sangat kecil sehingga dapat diabaikan (kurang
dari 1%). Sementara pada uji pelepasan dalam medium simulasi cairan kolon yang ditambahkan 4%
b/b isi kolon, 5-ASA yang lepas sebesar 70% setelah 2 jam pengamatan. Berdasarkan hasil evaluasi
tersebut dapat disimpulkan bahwa sintesis prodrug 5-ASA dapat dilakukan menggunakan silan yang
diisolasi dari limbah batang nanas. Prodrug 5-ASA tersebut menunjukkan karakteristik pelepasan
spesifik 5-ASA di daerah kolon, sehingga menjanjikan penggunaannya untuk pentargetan 5-ASA ke
kolon.