digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Andri Suryanto
PUBLIC yana mulyana

BAB 1 Andri Suryanto
PUBLIC yana mulyana

BAB 2 Andri Suryanto
PUBLIC yana mulyana

BAB 3 Andri Suryanto
PUBLIC yana mulyana

BAB 4 Andri Suryanto
PUBLIC yana mulyana

BAB 5 Andri Suryanto
PUBLIC yana mulyana

PUSTAKA Andri Suryanto
PUBLIC yana mulyana

Formaldehida merupakan senyawa toksik dengan batas toleransi asupan harian (TDI) sebesar 0,2 mg/kgBB/hari atau setara dengan 12 mg/orang/hari bila berat badan diasumsikan 60 kg. Senyawa ini bisa terdapat dalam minuman beralkohol sebagai kontaminan kimia dengan batas toleransi konsentrasi (TC) sebesar 2,6 mg/L menurut WHO. Dalam rangka kajian paparan formaldehida dalam produk ini, diperlukan metode analisis untuk identifikasi dan kuantifikasi senyawa ini.. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan metode analisis yang dapat diterapkan untuk analisis rutin formaldehida dalam minuman beralkohol menggunakan pereaksi Schryver. Formaldehida bereaksi dengan pereaksi Schryver membentuk suatu turunan yang menyerap radiasi pada daerah sinar tampak. Pereaksi Schryver disiapkan menurut metode yang telah dilaporkan. Larutan baku induk dan larutan baku kerja formaldehida dibuat dari larutan formaldehida pekat yang telah distandarisasi. Untuk menentukan panjang gelombang dengan absorpsi maksimum, spektrum serapan sinar tampak analit diukur dalam rentang 400-800 nm. Setelah pengukuran spektrum stabilitas serapan diukur pada panjang gelombang maksimum selama 60 menit. Untuk tujuan analisis kualitatif, larutan baku kerja formaldehida dibuat dengan konsentrasi akhir pada rentang 1 – 12 ppm serta dua sampel minuman beralkohol dengan dan tanpa penambahan baku formaldehida direaksikan dengan pereaksi Schryver. Pembentukan warna diamati lalu batas deteksi kualitatif ditentukan kemudian kurva kalibrasi diplot antara larutan baku kerja formaldehida dengan konsentrasi akhir 2 - 10 ppm terhadap serapan larutan tersebut. Spektrum absorbsi sinar tampak analit menunjukkan panjang gelombang maksimum pada 519 nm dan serapan relatif stabil selama 60 menit. Uji kualitatif menunjukkan bahwa batas deteksi formaldehida adalah 1 ppm. Formaldehida terdeteksi pada satu sampel tetapi disebabkan gangguan warna tidak terdeteksi pada sampel yang kedua. Pengukuran larutan baku kerja formaldehida untuk plot kurva kalibrasi menunjukkan bahwa nilai serapan tidak reprodusibel sehingga karena tidak bisa dipakai lebih lanjut untuk analisis kuantitatif. Berdasarkan keseluruhan hasil, disimpulkan bahwa pereaksi Schryver pada kondisi percobaan ini dapat diterapkan untuk analisis kualitatif formaldehida di dalam minuman beralkohol.