digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rizka Fauzia N A
PUBLIC yana mulyana

Kanamisin sulfat merupakan antibiotik golongan aminoglikosida yang digunakan untuk mengobati berbagai infeksi terutama tuberkulosis. Penetapan kadar zat aktif dalam sediaan perlu dilakukan untuk memenuhi persyaratan efikasi, keamanan, dan mutu obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode FTIR didasarkan pada spektrum khas yang dimiliki kanamisin sulfat kemudian dibandingkan terhadap metode spektrofotometri sinar tampak. Validasi metode FTIR dilakukan dengan menentukan parameter spesifisitas, linieritas, akurasi, presisi, rentang, batas deteksi, dan batas kuantifikasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa kanamisin sulfat memberikan hubungan linear pada rentang 0,25 –1,5% dengan koefisien korelasi sebesar 0,99975. Perolehan kembali sebesar 99,18 - 100,27%, presisi intraday dan interday sebesar 1,14%; 0,69%; 0,76%; dan 0,33%. Batas deteksi dan kuantifikasi masing-masing sebesar 0,04% dan 0,12%. Metode yang telah tervalidasi digunakan untuk menentukan kadar kanamisin sulfat dalam sediaan injeksi dan hasilnya memenuhi persyaratan kompendial. Metode spektrofotometri sinar tampak diverifikasi dengan parameter linearitas, akurasi, presisi, rentang, batas deteksi, dan batas kuantifikasi pada panjang gelombang absorbansi maksimum 564 nm. Metode yang telah terverifikasi digunakan untuk menentukan kadar kanamisin sulfat dalam sediaan injeksi dan hasilnya memenuhi persyaratan kompendial. Tidak ada perbedaan bermakna antara hasil penetapan kadar metode FTIR dengan penetapan kadar metode spektrofotometri sinar tampak. Kedua metode dapat dijadikan metode alternatif dalam penetapan kadar kanamisin sulfat dalam sediaan injeksi dengan kelebihan yang dimiliki metode FTIR yaitu waktu pengujian yang lebih cepat, metode yang lebih sederhana, dan biaya yang lebih terjangkau.