digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Natassya Yolanda
PUBLIC yana mulyana

Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) merupakan suatu sistem pemeliharaan kesehatan proaktif bagi pasien penyakit kronis yang mengikuti program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Salah satu penyakit kronis yang menjadi perhatian adalah diabetes melitus. Diabetes melitus merupakan penyakit kronis dengan komplikasi yang berbahaya, sehingga diperlukan pengendalian dan penanganan penyakit dengan benar. Kepatuhan penggunaan obat merupakan salah satu parameter yang penting dalam penanganan diabetes melitus. Pada penelitian ini dilakukan studi di Klinik Medika Antapani Bandung untuk menentukan pengaruh Prolanis terhadap kepatuhan penggunaan obat dan menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan tersebut. Penilaian kepatuhan dilakukan dengan kuesioner adaptasi dari Medication Compliance Questionnaire yang telah divalidasi. Evaluasi kepatuhan penggunaan obat dilakukan pada 75 pasien diabetes melitus tipe 2 yang terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok Prolanis sebanyak 38 pasien dan non Prolanis sebanyak 37 pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan pada kelompok Prolanis lebih baik dibandingkan non Prolanis, tetapi perbedaannya tidak signifikan secara statistik. Jumlah pasien yang patuh pada kelompok Prolanis sebanyak 24 pasien (63,16%), sedangkan pada non Prolanis sebanyak 16 pasien (43,24%). Berdasarkan evaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan pasien, didapatkan bahwa jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, durasi diabetes melitus, jumlah obat anti diabetes yang diterima, dan adanya efek samping obat tidak mempengaruhi kepatuhan pasien pada kelompok Prolanis dan non Prolanis. Faktor lain yang dapat mempengaruhi kepatuhan kedua kelompok tersebut adalah kesibukan pasien dengan pekerjaan atau kegiatannya.