Latar belakang dan tujuan: Lobak putih (LP) merupakan bahan makanan yang sering digunakan secara tradisional untuk mengatasi diabetes melitus. Penelitian ini didesain untuk memperoleh data efikasi umbi lobak putih dalam menurunkan kadar glukosa darah (KGD) menggunakan model hewan resisten insulin • .4,21 dilanjutkan pengujian aktivitas lobak putih terhadap ekspresi proliferatoractivated receptor-gamma (PPARY), leptin dan resistin pada tingkat mRNA dan adiponektin pada tingkat protein. Metode: LP digunakan dalam bentuk jus yang dibekukeringkan. Pengujian terdiri dari dua metode. Metode pertama adalah pengujian toleransi glukosa oral (TTGO), efek penurunan kadar glukosa darah yang dihasilkan oleh masing-masing kelompok uji diukur setiap 30 menit selama 2 jam setelah pemberian oral bahan uji dan larutan glukosa dosis 2 g/kgbb dengan pembanding glibenklamid 0,65 mg/kg bb. Metode kedua yaitu pengujian pada resistensi insulin. Hewan uji dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu kelompok normal, kontrol (K), Induksi+LP dosis 200 mg/kgbb (I-LPI), Induksi + LP2 dosis 300 mg/kgbb (I-LP2) dan Induksi + Metformin dosis 195 mg/kgbb (I-M) sebagai pembanding. Mencit diinduksi dengan emulsi tinggi lemak dan glukosa per oral selama 4 minggu dilanjutkan pemberian sediaan uji selama 3 minggu. Pengukuran KGD dilakukan setiap I minggu dengan metode TTGO, selanjutnya diuji ekspresi gen dari jaringan lemak perirenal (LPR) dengan metode qPCR dan kadar adiponektin serum dengan Enzyme linked immunosorbent assay (Elisa). Hasil: LP dapat memperbaiki KGD melalui penurunarm nilai KITT, luas area di bawah kurva, profil asupan asupan pakan dan profil berat badan, menurunkan ekspresi resistin relatif dan peningkatan kadar adiponektin serum. Selain itu, ada kecenderungan peningkatan ekspresi PPARY relatif dan penurunan ekspresi leptin relatif. Kesimpulan: LP prospektif untuk dikembangkan sebagai suplemen makanan untuk mengontrol KGD pada DM tipe ? khususnya yang disebabkan oleh resistensi insulin