digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Angghita Jelinna
PUBLIC yana mulyana

Informasi obat merupakan salah satu layanan kefarmasian di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang dilakukan oleh Apoteker untuk meningkatkan pencapaian hasil terapi yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas layanan informasi obat, tingkat motivasi dan tingkat pengetahuan responden, dan jenis informasi obat yang diharapkan diberikan di dua puskesmas kota Bandung yaitu Puskesmas Puter dan Pusksesmas Sekeloa. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif observasional dengan desain cross-sectional secara konkuren dari Januari –April 2017 menggunakan kuesioner yang sudah tervalidasi. Pemilihan responden dilakukan berdasarkan teknik purposive sampling. Pada penelitian ini jumlah responden Puskesmas Puter adalah 409 orang, sedangkan Puskesmas Sekeloa adalah 374 orang. Kualitas layanan informasi obat puskesmas dianalisis menggunakan analisis gap terhadap lima dimensi kualitas layanan, sedangkan tingkat kepatuhan responden diukur dengan menggunakan Modified Morisky Scale (MMS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan persepsi kualitas layanan informasi obat di Puskesmas Puter adalah 3,8 sedangkan Puskesmas Sekeloa adalah 3,7 dari skala 5. Kualitas layanan informasi obat terendah di kedua puskesmas adalah dimensi fasilitas. Kualitas layanan informasi obat Puskesmas Puter tidak berbeda bermakna dengan Puskesmas Sekeloa (p = 0,700). Responden umumnya memiliki tingkat motivasi dan tingkat pengetahuan yang tinggi yaitu 76,04% di Puskesmas Puter dan 81,02% di Puskesmas Sekeloa. Jenis informasi obat seperti kekuatan obat, kontraindikasi, interaksi obat, peringatan/perhatian, dan tanggal kadaluarsa diberikan kepada sekitar 2,5% dari total responden.