COVER Stephanie Sulistiana
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Stephanie Sulistiana
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Stephanie Sulistiana
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Stephanie Sulistiana
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Stephanie Sulistiana
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Stephanie Sulistiana
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Stephanie Sulistiana
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Stephanie Sulistiana
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Perkembangan teknologi pada sarana produksi dan distribusi obat menyebabkan meningkatnya
penyalahgunaan terhadap efek yang diberikan oleh obat. Salah satu golongan obat yang sering
disalahgunakan adalah obat-obat psikoaktif. Senyawa psikoaktif adalah senyawa yang bekerja pada
sistem saraf pusat yang dapat mengubah kesadaran, suasana hati dan pikiran. Efek senyawa psikoaktif
terhadap sistem saraf pusat ini yang umumnya diharapkan oleh pengguna baik untuk mendapatkan
kesenangan maupun menghindari rasa sakit. Adanya perubahan pada fungsi otak yang disebabkan oleh
pengunaan senyawa psikoaktif ini dapat menyebabkan ketergantungan. Salah satu obat yang dapat
disalahgunakan adalah papaverin HCl yang termasuk ke dalam golongan opium. Dengan meningkatnya
penyalahgunaan ini, diperlukan suatu metode uji untuk mendeteksi penyalahgunaan tersebut secara
sederhana dan akurat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan metode analisis kuantitatif
papaverin HCl dalam sampel rambut menggunakan FTIR. Metode FTIR divalidasi dan sampel rambut
disimulasikan dengan merendam rambut dalam larutan papaverin HCl kemudian diukur dengan FTIR.
Hasil validasi metode menunjukkan bahwa parameter validasi telah terpenuhi, yaitu linearitas
memberikan koefisien korelasi ?r??????,????dengan Vxo ?????,??- LOD sebesar ?,00618% b/b dan LOQ
sebesar 0,02060% b/b; persen perolehan kembali pada uji akurasi berada pada rentang 97-103% dan
SBR pada uji presisi ?????,???Pada pengujian sampel rambut yang telah direndam dalam larutan
papaverin HCl dengan konsentrasi 25 mg/ mL didapatkan kadar papaverin HCl sebesar 0,1594 ±
0,0011% setelah direndam selama 192 jam.