Penelitian ini berfokus pada pengembangan model untuk deteksi dan klasifikasi
cyberbullying, terutama yang berkaitan dengan ujaran kebencian berbasis SARA,
dengan menggunakan Support Vector Machine (SVM) dan pembobotan TF-IDF.
Data diambil dari komentar YouTube dan dikategorikan menjadi dua kelas: noncyberbully dan cyberbully dengan kategori SARA. Model ini dikembangkan untuk
mengklasifikasikan komentar berbasis sentimen negatif yang mengandung
cyberbullying. Penelitian ini menggunakan pengujian confusion matrix untuk
mengevaluasi akurasi, presisi, dan recall model, dengan menerapkan metode
validasi silang k-fold. Hasil uji menunjukkan variasi performa model pada setiap
fold. Secara keseluruhan, model menunjukkan akurasi rata-rata sebesar 85%, F1-
score 89%, dan recall 90%, dengan performa terbaik pada fold 3 dan fold 4. Model
memiliki kelemahan dalam mendeteksi kelas cyberbullying pada fold 5, terutama
dalam mengidentifikasi cyberbullying berbasis SARA, yang memengaruhi
performa keseluruhan. Penelitian ini menunjukkan bahwa SVM cukup efektif
dalam mendeteksi cyberbullying, namun masih memerlukan perbaikan dalam
akurasi klasifikasi untuk memastikan bahwa berbagai bentuk dan kategori
cyberbullying dapat terdeteksi dengan baik.