digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dokumen Asli
PUBLIC Open In Flip Book Dessy Rondang Monaomi

PT PLN (Persero) merupakan perusahaan penyedia energi listrik yang melayani pelanggan dengan berbagai jenis beban. Seiring berkembangnya teknologi, beban pelanggan khususnya pelanggan industri semakin didominasi oleh beban non linear seperti VFD (Variable Frequency Drive). Mekanisme Pensaklaran pada beban non-linear akan memotong bentuk gelombang sinusoidal dari tegangan dan arus menjadi bentuk gelombang sinusoidal yang tidak murni. Proses perubahan bentuk gelombang sinusoidal tersebut dikenal sebagai distorsi harmonisa. Perkembangan teknologi pada sistem tenaga listrik, khususnya pada pelanggan industri, juga menyebabkan nilai faktor daya yang rendah pada beberapa pelanggan industri. Keakuratan pengukuran energi listrik sangat penting untuk menciptakan keadilan bisnis antara perusahaan utilitas dan pelanggan, oleh karena itu pada studi ini menyajikan investigasi dampak harmonisa dan faktor daya pada pengukuran kWh meter yang digunakan oleh PT PLN (Persero) pada pelanggan industri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harmonisa mempunyai pengaruh terhadap daya terukur dan juga akurasi (deviasi) pada kWh meter, sedangkan faktor daya tidak berpengaruh pada akurasi kWh meter. Pengujian pengaruh harmonisa dilakukan dengan mensuplai beban yang mengandung sumber harmonisa orde 3, 5, dan 7 secara bergantian dengan nilai yang mengacu pada IEC 62052-11 2020, sedangkan pengujian pengaruh faktor daya menggunakan nilai faktor daya yang beragam dengan interval 0,1 seperti kondisi faktor daya pada pelanggan industri PT LN (Persero). Pengujian pengaruh harmonisa terhadap daya terukur menggunakan acuan rumus empiris yang ada pada IEEE Std 1459-2010. Kami menemukan bahwa daya aktif harmonisa orde 3 dan orde 5 memiliki arah yang berbalik (minus) dibandingkan dengan daya aktif fundamental, sedangkan pada distorsi harmonisa orde 7 menyebabkan peningkatan daya aktif. Hasil studi menunjukkan bahwa rumus yang digunakan kWh meter untuk menghitung daya reaktif akibat pengaruh harmonisa tidak sesuai dengan IEEE Std 1459-2010. Hasil pengujian akurasi kWh meter menunjukkan bahwa harmonisa menyebabkan deviasi pengukuran kWh meter melebihi batas pada kelas ketelitian dimana harmonisa orde 7 menyebabkan error sebesar +0,535%, orde 3 menyebabkan error sebesar -0,985 % dan orde 5 menyebabkan error sebesar -0,990. Hasil pengujian akurasi kWh meter juga menunjukkan bahwa faktor daya tidak mempengaruhi akurasi dari kWh meter.