ABSTRAK Erwin Chairil Anwar
PUBLIC Yoninur Almira BAB 1 Erwin Chairil Anwar
PUBLIC Yoninur Almira BAB 2 Erwin Chairil Anwar
PUBLIC Yoninur Almira BAB 3 Erwin Chairil Anwar
PUBLIC Yoninur Almira BAB 4 Erwin Chairil Anwar
PUBLIC Yoninur Almira BAB 5 Erwin Chairil Anwar
PUBLIC Yoninur Almira BAB 6 Erwin Chairil Anwar
PUBLIC Yoninur Almira PUSTAKA Erwin Chairil Anwar
PUBLIC Yoninur Almira 2019 TS PP ERWIN CHAIRIL ANWAR_JURNAL.pdf)u
PUBLIC Yoninur Almira
Bandung dan Jakarta merupakan dua episentrum pergerakan orang maupun
barang yang secara geografis berdekatan. Perjalanan pelaku komuter pada koridor
Bandung – Jakarta didominasi oleh komuter yang menggunakan kendaraan
pribadi jenis mobil penumpang. Kehadiran moda angkutan umum Kereta Cepat
diharapkan mampu menjadi alternatif moda berdaya angkut besar dan ramah
lingkungan, yang mampu mengurangi beban lalu lintas berbasis jalan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi peralihan moda pelaku
komuter dari Bandung ke Jakarta yang menggunakan mobil ke moda Kereta Cepat
berdasarkan karakteristik pelaku perjalanan, karakteristik perjalanan, dan
karakteristik fasilitas transportasi. Untuk mencapai tujuan dimaksud maka
dilakukan analisis regresi logistik dan analisis komparasi biaya perjalanan
terhadap pelaku komuter dari arah Bandung ke Jakarta yang notabene
menggunakan kendaraan pribadi jenis mobil penumpang.
Berdasarkan hasil kajian analisis regresi logistik diperoleh tiga variabel yang
secara signifikan mempengaruhi pelaku komuter, yaitu: usia (X2), waktu di dalam
kendaraan mobil (X6), dan jarak dari rumah ke stasiun kereta cepat (X8).
Probabilitas peralihan moda dari pelaku komuter ke Kereta Cepat sebesar 76,05%
jika usia rata – rata pelaku komuter sekitar 45 tahun, waktu di dalam kendaraan
mobil sekitar 2,4 jam, dan jarak dari rumah ke stasiun sekitar 14,58 km.
Berdasarkan hasil kajian analisis biaya perjalanan diperoleh bahwa total biaya
perjalanan yang sudah memperhitungkan disutilitas marjinal waktu akses (access
cost), disutilitas marjinal waktu di dalam kendaraan (in vehicle cost), dan biaya
atau tarif dasar yang harus dikeluarkan oleh setiap moda diperoleh biaya total
perjalanan angkutan pribadi jenis mobil penumpang sebesar Rp. 256.708,
sedangkan Kereta Cepat Rp. 280.915.