digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Badak LNG adalah kilang yang memperoses gas menjadi dengan produk berupa liquefied natural gas (LNG) and liquid petroleum gas (LPG). Mengingat proses produksi yang banyak melibatkan gas serta kondis ekstrim, Badak LNG nenempatkan kepatuhan terhadapt system kerja yang aman sebagai prioritas utama dan menjadi concern bagi semua pekerja Badak LNG. Untuk pelaksanaan pekerjaan, Badak LNG meng-hire tenaga pihak ketiga sebagai pelaksana kerja lapangan terutama untuk pekerjaan yang terkait dengan pemeliharaan kilang. Data menunjukkan terjadi kenaikan jumlah kecelakaan dari tahun ke tahun. Berdasarkan hasil evaluasi untuk insiden kebabakaran menunjukkan bahwa faktor utama penyebab kecelakaan adalah kurangnya pengetahuan pekerja dan kurangnya program pemeriksaan/pemeliharaan. Hal ini merefleksikan kondisi di Badak LNG termasuk tenaga kerja alih daya menjadi ujung tombak dalam aktifitas pemeliharaan kilang Badak LNG. Dengan mengambil faktor kurangnya pengetahuan ini sebagai fokus pembahasan, terungkap bahwa manajmen pengetahuan sudah diaplikasikan pada pekerja alih daya yang ada di Badak LNG dan hal utama yang menjadi prioritas program tersebut adalah keselamatan kerja. Berangkat dari hal tersebut perlu dilakukan pengembangan pada kemampuan yang dimiliki tenaga alih daya yang relevan dengan pekerjaannya. Berdasarkan hasil evaluasi menggunakan social cognitive theory, pelaksanaan knowledge sharing sudah memenuhi element dalam social cognitive theory dalam hal budaya kerja namun diperlukan beberapa usaha tambahan untuk meningkatkan budaya knowledge sharing pada pekerja alih daya Badak LNG.