ABSTRAK Dimas Adi Hartomo
PUBLIC Dedi Rosadi COVER Dimas Adi Hartomo
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 1 Dimas Adi Hartomo
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 2 Dimas Adi Hartomo
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 3 Dimas Adi Hartomo
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 4 Dimas Adi Hartomo
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 5 Dimas Adi Hartomo
PUBLIC Dedi Rosadi PUSTAKA Dimas Adi Hartomo
PUBLIC Dedi Rosadi
Indonesia memiliki potensi sumber gas serpih yang besar. Cekungan Sumatra Utara menjadi salah satu cekungan yang memiliki serpih kaya akan material organik dengan nilai prospek gas serpih yang tinggi. Parameter geokimia, petrografi, dan indeks kegetasan menjadi informasi penting untuk keberhasilan eksplorasi gas serpih. Lokasi penelitian berada pada bagian tenggara Cekungan Sumatra Utara yaitu pada Subcekungan Langkat. Formasi Belumai dan Formasi Baong Bawah memiliki litologi serpih yang cocok menjadi target eksplorasi serpih gas. Data penelitian diambil dari data salah satu sumur bor pada Subcekungan Langkat. Data ini dianalisis untuk mengetahui karakteristik kuantitas, kualitas, kematangan material organik, litologi, jenis mineral lempung, dan nilai indeks kegetasan pada formasi. Analisis geokimia berupa TOC (Total Organic Carbon), pirolisis Rock-Eval, reflektansi vitrinit, dan TAI (Thermal Alteration Index). Analisis petrografi terpadu meliputi analisis sayatan tipis, XRD (X-Ray Diffraction), dan SEM (Scanning Electron Microscope). Analisis indeks kegetasan batuan dilakukan dengan mengambil hasil XRD kuantitatif dan data TOC. Berdasarkan hasil analisis, Formasi Belumai dan Formasi Baong Bawah memiliki kuantitas material organik rendah hingga baik. Kualitas material organik sebagai kerogen tipe III dan IV dimana dominan menghasilkan gas, serta tingkat kematangan kerogen berada pada awal matang hingga akhir matang. Berdasarkan analisis petrografi, Formasi Belumai terdiri dari litologi batulumpur pasiran karbonatan dan Formasi Baong Bawah terdiri dari litologi batulempung kuarsa, serpih, dan batulempung karbonatan. Hasil XRD dan SEM menunjukkan bahwa Formasi Belumai memiliki kandungan mineral lempung berupa ilit, kaolinit, dan klorit. Formasi Baong Bawah memiliki kandungan mineral lempung berupa ilit, kaolinit, klorit, dan ilit - smektit. Interpretasi lingkungan pengendapan Formasi Belumai adalah lingkungan laut dangkal berupa laguna, sementara Formasi Baong Bawah diendapkan pada lingkungan laut dalam. Nilai indeks kegetasan Formasi Belumai memiliki kategori kurang getas - getas dan Formasi Baong Bawah memiliki kategori kurang elastis - getas. Hasil nilai indeks kegetasan berdasarkan persamaan Lemigas menunjukkan nilai yang lebih positif. Berdasarkan hasil perbandingan nilai kekayaan, kematangan, dan indeks kegetasan serpih gas terhadap parameter kesuksesan eksplorasi serpih gas, maka Formasi Belumai dan Formasi Baong Bawah belum memenuhi kelayakan menjadi serpih penghasil gas nonkonvensional.