digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Syarifatul Ulya
PUBLIC yana mulyana

Pirazinamid merupakan salah satu obat tuberkulosis lini pertama yang banyak digunakan setelah rifampisin. Pengobatan tuberkulosis pada anak memerlukan penyesuaian dosis berdasarkan bobot badan anak sehingga dibuat serbuk bagi sebagai alternatif untuk membuat sediaan yang memiliki dosis yang sesuai. Namun, ada resiko dari penyiapan sediaan serbuk bagi yaitu keseragaman kandungan bahan aktif dalam setiap bungkus sediaan yang dapat menyebabkan tujuan terapi tidak tercapai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi sediaan serbuk bagi yang dibuat oleh tenaga kerja kefarmasian serta mengevaluasi kinerja dari tenaga kerja kefarmasian yang menyiapkan sediaan serbuk bagi di instalasi farmasi rumah sakit. Penelitian diawali dengan melakukan survei dan wawancara kepada apoteker di rumah sakit, dilanjutkan dengan pengambilan sampel sediaan serbuk bagi pirazinamid yang disiapkan oleh tenaga kerja kefarmasian di instalasi farmasi rumah sakit sebanyak 3 kali pada 3 hari yang berbeda dalam rentang 3–4 minggu. Sampel sediaan serbuk bagi yang telah diambil kemudian ditimbang bobotnya. Kadar sediaan serbuk bagi ditentukan dengan menggunakan spektrofotometer UV-Visibel pada panjang gelombang 271 nm dan dievaluasi keseragamannya. Dari total 225 bungkus sampel dosis 300 mg dengan batas toleransi kadar ±7% diperoleh persentasi sebesar 36,44% sampel yang memenuhi kriteria. Perbandingan penyiapan serbuk bagi menggunakan metode di literatur dan dengan penimbangan menunjukkan hasil yang jauh lebih baik, di mana dengan sampel yang berada di dalam batas toleransi ±7% pada metode literatur dan penimbangan sebesar 77,78% dan 95,56%. Perbaikan penyiapan serbuk bagi untuk individualisasi dosis anak sangat diperlukan untuk menjamin keberhasilan terapi tuberkulosis pada pasien anak.