Urbanisasi pekerja migran membuat kondisi perkotaan menjadi semakin padat.
Pertumbuhan penduduk karena adanya para migran membuat kebutuhan
perumahan di kota meningkat. Kebutuhan perumahan mengindikasikan adanya
perilaku berhuni pada pekerja migran. Penyediaan perumahan harus
mempertimbangkan keterjangkauan hunian dan menyesuaikan perilaku berhuni.
Perilaku berhuni pekerja berkaitan dengan atribut, kondisi pekerjaan, kondisi
keluarga, dan preferensi yang subyektif. Penelitian terkait perilaku berhuni pekerja
berkaitan dengan penyediaan perumahan dan perkembangan permukiman di pusat
kota. Penelitian ini akan bertujuan untuk mengkaji perilaku berhuni pekerja migran
dan perkembangan ruang permukiman di sekitar fasilitas kegiatan ekonomi di kota.
Kawasan yang dipilih untuk penelitian berada di sekitar Paris Van Java. Terdapat
fenomena migrasi pekerja dan tumbuhnya hunian sewa di permukiman sekitar PVJ.
Metode campuran sekuensial eksplanatori digunakan dalam penelitian ini.
Penelusuran data kuantitatif untuk pemilihan informan signfikan dan data kualitatif
untuk mengeksplorasi temuan data kuantitatif dari informan yang sudah dipilih.
Perilaku berhuni pekerja migran di permukiman sekitar kegiatan komersial kota
memperlihatkan sifatnya yang tidak menetap (transient). Perilaku berhuni ini
disebabkan oleh pekerja sebagai penghuni dan lingkungan permukiman. Faktorfaktor
seperti usia produktif, kondisi pekerjaan, kondisi pendapatan dan
ketersediaan hunian berpengaruh pada pemilihan tempat tinggal yang
menyebabkan fenomena transient terjadi. Hunian pekerja kebanyakan berada di
permukiman tidak terencana di pusat kota. Para penduduk yang tinggal di
permukiman tersebut membuat hunian sewa untuk meningkatkan ekonomi.
Peranan permukiman tidak terencana untuk penyedian hunian terjangkau
membuatnya established. Fenomena transient menunjukkan adanya kebutuhan
hunian yang sifatnya sementara karena kondisi pekerjaan penuh ketidakpastian
pada pekerja migran di kota.