digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Rumah merupakan tempat tinggal atau hunian sebagai sarana pembinaan keluarga, sehingga rumah dapat dikatakan sebagai kebutuhan dasar bagi manusia. Terdapat kelompok masyarakat yang mengalami kesulitan dalam rangka pemenuhan kebutuhan perumahannya yakni masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Oleh karena itu, program bantuan pembiayaan perumahan digulirkan pemerintah sebagai fasilitasi bagi MBR untuk memiliki hunian yang layak. Penelitian ini dilakukan untuk evaluasi keberjalanan program pembiayaan perumahan dengan studi kasus Program Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT), Program Subsisi Selisih Bunga (SSB), dan Program Down Payment (DP) 0 Rupiah berfokus pada Mitra Langsung (Boundary Partners). Metode analisis yang digunakan yaitu Outcome Mapping yang bertujuan untuk mengidentifikasi output, mengidentifikasi perilaku organisasi, mengidentifikasi perilaku boundary partners, dan mengidentifikasi outcome berupa perubahan perilaku boundary partners, yang terjadi pada ketiga kasus studi tersebut. Penelitian ini menyimpulkan bahwa secara umum program pembiayaan perumahan pada ketiga kasus studi masih berfokus pada output. Perilaku organsiasi yang diharapkan terjadi berdasarkan outcome mapping belum sepenuhnya berkembang terutama pada pembentukan Mitra langsung dan capaian dambaan yang diharapkan darinya. Aktor yang teridentifikasi cukup penting untuk pengembangan program yaitu sistem akuntabilitas ada yang belum terbentuk dan ada pula yang belum berkembang perilakunya. Selain itu, Outcome pada kasus studi yang idealnya berupa perubahan perilaku pada mitra langsung belum sepenuhnya terjadi karena keterbatasan kuantitas dan lingkup pengaruh mitra langsung. Dengan demikian, keberlanjutan dari ketiga program pembiayaan perumahan bergantung pada mitra langsung dan perluasan di ruang lingkup pengaruh. Hal ini diharapkan dapat mempercepat interaksi dengan end user dan terjadinya alih tanggung jawab dan resiko pada ruang lingkup kendali kepada ruang lingkup pengaru dan akhirnya pada end user. Kata kunci: pembiayaan perumahan, masyarakat berpenghasilan rendah, , boundary partners, outcome mapping