Rumah merupakan tempat tinggal atau hunian sebagai sarana pembinaan keluarga,
sehingga rumah dapat dikatakan sebagai kebutuhan dasar bagi manusia. Terdapat
kelompok masyarakat yang mengalami kesulitan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan perumahannya yakni masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Oleh
karena itu, program bantuan pembiayaan perumahan digulirkan pemerintah sebagai
fasilitasi bagi MBR untuk memiliki hunian yang layak. Penelitian ini dilakukan
untuk evaluasi keberjalanan program pembiayaan perumahan dengan studi kasus
Program Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT), Program
Subsisi Selisih Bunga (SSB), dan Program Down Payment (DP) 0 Rupiah berfokus
pada Mitra Langsung (Boundary Partners).
Metode analisis yang digunakan yaitu Outcome Mapping yang bertujuan untuk
mengidentifikasi output, mengidentifikasi perilaku organisasi, mengidentifikasi
perilaku boundary partners, dan mengidentifikasi outcome berupa perubahan
perilaku boundary partners, yang terjadi pada ketiga kasus studi tersebut. Penelitian
ini menyimpulkan bahwa secara umum program pembiayaan perumahan pada
ketiga kasus studi masih berfokus pada output. Perilaku organsiasi yang diharapkan
terjadi berdasarkan outcome mapping belum sepenuhnya berkembang terutama
pada pembentukan Mitra langsung dan capaian dambaan yang diharapkan darinya.
Aktor yang teridentifikasi cukup penting untuk pengembangan program yaitu
sistem akuntabilitas ada yang belum terbentuk dan ada pula yang belum
berkembang perilakunya. Selain itu, Outcome pada kasus studi yang idealnya
berupa perubahan perilaku pada mitra langsung belum sepenuhnya terjadi karena
keterbatasan kuantitas dan lingkup pengaruh mitra langsung. Dengan demikian,
keberlanjutan dari ketiga program pembiayaan perumahan bergantung pada mitra
langsung dan perluasan di ruang lingkup pengaruh. Hal ini diharapkan dapat
mempercepat interaksi dengan end user dan terjadinya alih tanggung jawab dan
resiko pada ruang lingkup kendali kepada ruang lingkup pengaru dan akhirnya pada
end user. Kata kunci: pembiayaan perumahan, masyarakat berpenghasilan rendah,
, boundary partners, outcome mapping