2019 TA 13115103 Maulida Rahma.pdf)u
PUBLIC D. Budina
COVER Maulida Rahma
Terbatas  D. Budina
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  D. Budina
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Maulida Rahma
Terbatas  D. Budina
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  D. Budina
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Maulida Rahma
Terbatas  D. Budina
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  D. Budina
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Maulida Rahma
Terbatas  D. Budina
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  D. Budina
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Maulida Rahma
Terbatas  D. Budina
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  D. Budina
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Maulida Rahma
Terbatas  D. Budina
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  D. Budina
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Maulida Rahma
Terbatas  D. Budina
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  D. Budina
» Gedung UPT Perpustakaan
Beberapa sumur migas yang sudah tidak produktif memiliki potensi berupa panas
yang berada di batuan formasinya. Panas tersebut dapat diambil dan dimanfaatkan dengan
cara menginjeksikan fluida kerja ke dalam sumur. Studi ini bertujuan untuk membuat
program perhitungan numerik temperatur aliran transien yang terjadi di dalam bagian-bagian
sumur secara dua dimensi, membandingan hasilnya dengan hasil referensi, dan menggunakan
program tersebut untuk menghitung distribusi temperatur di lapangan migas di Indonesia.
Fluida yang diinjeksikan ke dalam sumur dapat dimodelkan sebagai sebuah penukar
panas. Model penukar panas yang digunakan di dalam sumur migas adalah penukar panas
pipa ganda. Proses perpindahan panas yang terjadi dibatasi hanya berbentuk konveksi di pipa
dalam dan annulus serta konduksi pada dinding-dinding pipa dan batuan. Perhitungan
dilakukan menggunakan secara analitik dan komputasi menggunakan metode beda hingga.
Hasil komputasinya kemudian dibandingkan dengan perhitungan dari referensi yang
menggunakan program perhitungan WELLTHER. Setelah divalidasi, program tersebut
kemudian digunakan untuk menghitung distribusi temperatur untuk lapangan Arun, BK
Area, Sungai Gelam, Bungin Batu, dan Tambora.
Dari hasil studi ini ditemukan bahwa fluida pada annulus sumur kasus 2 dapat
mencapai temperatur antara 130°C-160°C dan pada annulus sumur kasus 3 antara 80°C-90°C.
Hasil ini ketika dibandingkan dengan referensi ditemukan bahwa program yang telah dibuat
memiliki jangkauan temperatur yang hampir sama dengan referensi tetapi memiliki bentuk
profil yang berbeda dengan simpangan rata-rata 12%. Untuk simulasi pada lapangan Arun
dan Tambora ditemukan bahwa kedua lapangan tersebut dapat mencapai temperatur antara
90°C-120°C dan masuk ke kategori lapangan panas bumi bertemperatur menengah.
Sedangkan lapangan BK Area, Sungai Gelam, dan Bungin Batu dapat mencapai temperatur
antara 50°C-80°C dan masuk ke kategori lapangan panas bumi bertemperatur rendah.