2019 TA PP MAHBUB RIDHOO MAULAA_LAMPIRAN 1.pdf
]
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB
2019 TA PP MAHBUB RIDHOO MAULAA_JURNAL.pdf?
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB
ndonesia sempat didaulat sebagai “negara paling malas berjalan kaki” sebab
jalannya tidak ramah bagi pejalan kaki. Hal ini dapat diatasi dengan pengubahan
konsep perancangan sehingga lebih ramah dan menarik bagi pejalan kaki. Salah
satunya ialah shared street yang menyediakan badan jalan untuk digunakan bersama
oleh semua moda dan kegiatan dengan intervensi agar pejalan kaki diprioritaskan.
Konsep ini menggunakan pendekatan interaksi sosial dan demokratis agar dapat
disesuaikan dengan kebutuhan pejalan kaki di lingkungannya. Sebetulnya, Indonesia
dianggap telah menerapkan konsep ini, namun muncul tanpa disesuaikan dengan
kebijakan yang berlaku sehingga badan jalannya masih diprioritaskan untuk lalu
lintas kendaraan. Padahal, konsep ini sangat diperlukan di jalan-jalan sempit yang
tidak dapat dibangun trotoar. DKI Jakarta saja hanya memiliki trotoar kurang dari
10% lantaran banyak jalan dengan kondisi demikian. Penelitian kualitatif digunakan
untuk menelaah kebijakan dan kondisi eksisting agar konsep ini dapat diterapkan
secara operasional sesuai dengan kondisi Indonesia. RW 02 Tugu Selatan, Koja,
Jakarta Utara menjadi wilayah studi yang dapat menggambarkan penerapan konsep
di permukiman kampung kota khas Indonesia. Hasilnya menunjukkan bahwa konsep
ini dapat dioperasionalisasikan jika dilakukan penambahan dan adopsi beberapa
kebijakan sebab sudah terdapat kebijakan yang bisa menjadi celah untuk menerapkan
konsep ini tanpa perlu perubahan kebijakan yang mendasar dan penambahan
perang