digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ali Ghorizatulloh Alburhani
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Ali Ghorizatulloh Alburhani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Ali Ghorizatulloh Alburhani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Ali Ghorizatulloh Alburhani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Ali Ghorizatulloh Alburhani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Ali Ghorizatulloh Alburhani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Ali Ghorizatulloh Alburhani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Ali Ghorizatulloh Alburhani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Geopolimer adalah material alternatif dari semen dalam pembuatan beton. Geopolimer terbentuk dari hasil sintesis bahan alam anorganik melalui proses polimerisasi. Geopolimer menggunakan bahan alami atau bahan limbah seperti metakaolin, fly ash dan slag sehingga dapat mengurangi gas CO2. Pembuatan geopolymer berbasis pada fly ash kelas C masih jarang digunakan dikarenakan kandungan CaO yang tinggi. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan geopolymer menggunakan fly ash kelas C dengan dicampur slag nikel, sukrosa, aquades, selulosa dan diaktivasi dengan menggunakan larutan activator alkali. Geopolimer yang dibuat ini diberikan variasi kadar selulosa, air dan sukrosa. Sampel diuji mekanik berupa kuat tekan dan three point bending serta pengujian porositas untuk mengetahui kekuatan mekanik dan porositas yang terbentuk dari sampel. Karakterisasi sampel geopolymer menggunakan FTIR sebagai bukti adanya gugus fungsi geopolimer pada sampel. Dalam penelitian ini didapatkan kekuatan maksimum ada pada sampel dengan penambahan sukrosa sebesar 2% fly ash. Kuat tekan sampel tersebut sebesar 21,12 MPa dan kekuatan fleksural sebesar 3,43 MPa. Hubungan secara garis besar antara kadar air dan persentase selulosa dengan kekuatan mekanik sampel geopolimer adalah semakin tinggi kadar air dan selulosa maka akan semakin rendah kekuatan mekanik yang dihasilkan. Semakin tinggi kadar air maka porositas yang terbentuk semakin besar. Sebaliknya semakin tinggi kadar selulosa maka porositas yang terbentuk semakin kecil. Sedangkan, penambahan sukrosa 2% fly ash dapat meningkatkan kekuatan mekanik dan meningkatkan porositas yang terbentuk.