ABSTRAK Jacky Jonathan
PUBLIC Resti Andriani
BAB 1 Jacky Jonathan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Jacky Jonathan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Jacky Jonathan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Jacky Jonathan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Jacky Jonathan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Jacky Jonathan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Jacky Jonathan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Emas (Au) merupakan salah satu komoditas tambang yang memiliki banyak manfaat
bagi kehidupan manusia sehingga bernilai tinggi. Hal ini mendorong para pengusaha
tambang untuk mengeksplorasi endapan-endapan pembawa emas. Penelitian ini
berlokasi di Pit Main Ridge, PT J Resources Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi
Utara, Indonesia. Tipe endapan pembawa emas pada lokasi ini adalah endapan
epitermal high sulphidation (HS) yang dicirikan oleh kehadiran zona alterasi
khususnya silisic dan advanced argilic akibat aliran fluida hidrotermal asam melalui
jalur permeabel. Endapan epitermal HS memiliki karakteristik data yang bersifat eratik
dan berdistribusi asimetris sehingga perlu metode estimasi yang tepat agar
menghasilkan estimasi yang akurat. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan
persebaran tipe alterasi dan mineralisasi emas, mencari korelasi spasial antara variabel
tipe alterasi dan kadar emas, dan mengestimasi kadar emas rerata tiap blok beserta
jumlah sumberdaya. Metode indicator kriging (IK) merupakan salah satu metode nonparametrik yang dapat digunakan untuk mencari korelasi spasial antara tipe alterasi
dan distribusi kadar Au pada data yang tidak berdistribusi normal. Metode IK dapat
diterapkan untuk data yang bersifat diskrit/kategorikal dan kontinu. Estimasi dengan
metode IK menggunakan perangkat lunak SGeMS sehingga diperoleh model blok
yang menunjukkan persebaran tipe alterasi dan kadar emas. Berdasarkan penelitian ini
diperoleh hasil bahwa pemodelan geologi (tipe alterasi dan zona mineralisasi)
menunjukkan hasil yang cukup valid dimana zona yang berkadar tinggi (ore zone)
berasosiasi dengan zona sesar. Model blok didominasi oleh alterasi silisic yang
berperan sebagai pembawa ore bersama dengan alterasi advanced argilic. Alterasi
argilic dan propylitic berperan sebagai zona berkadar rendah (waste zone). Hal ini
dikonfirmasi oleh silisic dan advanced argilic yang cenderung berkorelasi secara
positif dengan kadar emas yang relatif tinggi dan berkorelasi negatif dengan kadar
emas yang rendah. Sebaliknya, argilic dan prophylitic cenderung berkorelasi negatif
dengan kadar emas yang tinggi dan berkorelasi positif dengan kadar emas yang rendah.
Kadar emas rerata untuk keseluruhan model blok adalah 0,24 ppm. Kadar hasil
estimasi ini memiliki korelasi yang sangat kuat dengan data kadar komposit bor
sebesar 0,94 (cukup akurat). Berdasarkan asumsi cutoff geologi sebesar 0,20 ppm,
hasil estimasi sumberdaya pada ore zone dengan kadar Au rerata 0,32 ppm sebelum
memasuki tahap produksi pada tahun 2017 adalah sebesar 72,13 juta ton dengan
kandungan logam Au sebesar 730.880 oz.