Cloud computing adalah teknologi yang memungkinkan jaringan dapat diakses di mana pun, nyaman, dan sesuai permintaan dimana kumpulan sumber daya komputasi dapat dikonfigurasi bersama, serta dapat disediakan dengan cepat dan dengan upaya manajemen atau interaksi yang minimal. Saat ini, cloud computing sedang menjadi tren, tidak hanya di perusahaan teknologi informasi, namun juga di berbagai jenis perusahaan lainnya. Fenomena ini terjadi karena cloud computing dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan di berbagai aspek. Dalam mengambil keputusan untuk mengadopsi suatu solusi berbasis cloud, perusahaan perlu mempertimbangkan keunggulan dan tantangan yang akan muncul, sehingga dibutuhkan arsitektur enterprise yang disesuaikan dengan solusi berbasis cloud. Arsitektur enterprise memberikan cara pandang yang menyeluruh terhadap prinsip, metode, dan model dalam perancangan dan implementasi struktur organisasi, proses bisnis, sistem informasi, dan infrastruktur enterprise. Arsitektur enterprise menghubungkan kondisi perusahaan saat ini dengan kondisi yang diharapkan di masa mendatang dengan mempertimbangkan keselarasan sisi bisnis dan teknologi informasi perusahaan. Dalam mengembangkan arsitektur enterprise, diperlukan sebuah kerangka kerja arsitektur enterprise sebagai pedoman bagi perusahaan dalam membuat arsitekturnya. The Open Group Framework, atau yang biasa disebut dengan TOGAF, merupakan salah satu kerangka kerja arsitektur enterprise yang telah diakui secara luas. Dalam penelitian ini, dihasilkan sebuah usulan modifikasi langkah kerja TOGAF 9.2 untuk menerapkan arsitektur enterprise pada ekosistem cloud. Modifikasi kerangka kerja ini merupakan hasil penyesuaian dari ADM TOGAF 9.2, CERM sebagai model referensi, dan kebutuhan arsitektur cloud computing yang diidentifikasi.