Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Perlombaan jalan cepat menurut definisi dari World Athletics adalah ketika seorang atlet
melakukan gerakan langkah yang memenuhi beberapa syarat. Aturan pertama mengharuskan
atlet selalu memiliki setidaknya satu kaki yang menyentuh tanah sehingga tidak boleh ada fase
yang terlihat di mana kedua kaki melayang secara bersamaan, pelanggaran yang dikenal
sebagai "loss of contact." Aturan kedua mengharuskan kaki yang menopang harus tetap lurus
sejak saat menyentuh tanah hingga melewati bagian bawah tubuh, melarang adanya
pembengkokan pada lutut selama fase ini, yang biasa disebut “knee bend.” Untuk mengatasi
permasalahan ini, diusulkan solusi perangkat yang dapat dikenakan yang dirancang untuk
membantu wasit dalam memantau gerakan atlet dengan lebih efektif. Perangkat ini
menggunakan modul sensor inersia untuk melacak percepatan linear dan kecepatan sudut pada
bagian betis atlet. Dengan mengumpulkan dan menganalisis data ini, perangkat tersebut dapat
memberikan respons umpan balik secara realtime kepada wasit tentang gerakan atlet terhadap
aturan perlombaan jalan cepat menggunakan sebuah perangkat dashboard.
Dokumen tugas akhir ini berfokus pada pengembangan dan pengerjaan algoritma utama dan
model machine learning untuk melakukan klasifikasi terhadap gerakan perlombaaan jalan
cepat berdasarkan gerakan yang dihasilkan pada bagian betis kanan atlet. Sistem utama yang
dikerjakan terdiri dari algoritma pada mikrokontroler yang digunakan untuk melakukan deteksi
langkah menggunakan sensor inersia dan pembuatan model machine learning yang
diaplikasilkan pada layanan cloud computing Amazon SageMaker.
Sistem yang telah dirancang dan diimplementasikan dilakukan pengujian dan verifikasi untuk
memenuhi spesifikasi produk yang telah dirancang sebelumnya. Algoritma klasifikasi langkah
yang diimplementasikan telah diverifikasi dapat melakukan klasifikasi langkah dengan galat
kurang dari 8%. Model machine learning yang dirancang telah diuji dan diverifikasi sehingga
memiliki akurasi lebih tinggi daripada spesifikasi 70% yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil
pengujian dan verifikasi terhadap sistem yang baik, menjadikannya alat yang dapat berfungsi
untuk membantu wasit dalam mengklasifikasikan gerakan atlet secara akurat selama kompetisi.
Untuk pengembangan lebih lanjut, akan bermanfaat apabila dilibatkan lebih banyak subjek
dengan pengalaman nyata dalam kompetisi berjalan cepat, memastikan representasi gender
yang seimbang, dan mencakup rentang tinggi peserta yang lebih luas.