Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Dalam era perkembangan teknologi yang pesat, Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menginisiasi program
Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) dengan tujuan menghasilkan
lulusan yang siap menghadapi perubahan teknologi, industri, dan sosial yang cepat.
Program ini mencakup berbagai jenis program, termasuk program magang, yang
melibatkan berbagai pihak seperti Kemendikbudristek, perguruan tinggi, dan
perusahaan mitra. Namun, sistem layanan saat ini masih belum optimal dan
terpisah-pisah. Secara garis besar, kebutuhan arsitektur yang masih kurang dari
hasil observasi adalah integrasi data dan aplikasi internal serta eksternal untuk
kegiatan magang MBKM, standarisasi website perusahaan mitra untuk mahasiswa
magang, dan pengembangan beberapa fitur yang belum tersedia pada web MBKM
sebelumnya.
Konsep Smart Internship diusulkan untuk mengintegrasikan dan
menstandarisasikan seluruh aspek dan sistem yang terlibat dalam program magang
MBKM, dengan harapan meningkatkan efisiensi, skalabilitas, dan fleksibilitas.
Pendekatan arsitektur enterprise akan diadopsi untuk merancang arsitektur layanan
yang terstruktur. Dengan menggunakan kerangka kerja TOGAF Architecture
Development Method (ADM), arsitektur yang akan dibuat berada pada cakupan
business, data, dan application layer. Mengacu pada TOGAF ADM, perancangan
solusi dimulai dengan fase pendahuluan. Pada fase ini, dilakukan analisis
mendalam terhadap struktur dan model organisasi yang ada saat ini untuk
mendapatkan gambaran yang jelas mengenai kondisi eksisting. Selanjutnya,
disusun visi arsitektur yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan
prinsip-prinsip, visi, dan tujuan strategis organisasi. Setelah tahap ini, proses
perancangan dilanjutkan dengan merancang masing-masing layer arsitektur. Setiap
layer ini mencakup berbagai aspek, seperti prinsip, objektif, dan kebutuhan
spesifik yang harus dipenuhi. Proses perancangan dilakukan secara rinci untuk
memastikan setiap layer mencerminkan kebutuhan dan tujuan organisasi secara
komprehensif. Tahap berikutnya adalah penyusunan model arsitektur untuk setiap
layer. Model ini kemudian dievaluasi untuk menilai apakah solusi yang dirancang
sudah sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang telah diidentifikasi sebelumnya.
Evaluasi ini sangat penting untuk memastikan bahwa solusi arsitektur yang
dihasilkan tidak hanya relevan tetapi juga efektif dalam mendukung pencapaian
visi dan tujuan organisasi.
Untuk memastikan hasil rancangan arsitektur pada lingkungan program magang
MBKM lebih jelas dan tergambar, dibuat prototipe antarmuka dari desain setiap
layer yang telah dirancang. Prototipe ini berupa ilustrasi yang menunjukkan
bagaimana rancangan arsitektur layanan akan terlihat jika diimplementasikan
secara asli. Melalui prototipe tersebut, akan terlihat gabungan hasil akhir dari
semua layer yang telah dirancang sebelumnya. Dengan adanya prototipe
antarmuka, proses evaluasi menjadi lebih mudah. Mahasiswa yang pernah
mengikuti program magang MBKM, sebagai pengguna utama layanan, dapat
memberikan penilaian apakah rancangan tersebut sudah memenuhi kebutuhan
mereka atau belum. Evaluasi pada prototipe ini dikategorikan per fitur yang
mencakup aspek practicality, clarity, usability, significance, appearance, dan ease
of navigation. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa rancangan solusi telah
memenuhi seluruh kebutuhan yang ada, dengan penilaian positif dari mahasiswa.
Mayoritas fitur mendapat nilai di atas 4.90 dari 5.00. Selain itu, responden juga
diminta memberikan preferensi mereka, dan hasil menunjukkan bahwa lebih dari
95% responden lebih memilih rancangan solusi baru dibandingkan dengan yang
lama.