digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK ARYADILLA RIVALDI PUTRA
PUBLIC Dewi Supryati

Selama tahun 2018, tercatat bahwa PT Pindad mengeluarkan biaya yang cukup besar akibat adanya produk rework dan reject. PT Pindad berusaha untuk mengurangi biaya kualitas ini, salah satunya dengan cara memperbaiki kualitas produk yang diproduksi oleh Departemen Cor I. Pulley merupakan salah satu produk dengan jumlah permintaan paling banyak yang dihasilkan oleh Departemen Cor I. Namun berdasarkan data yang diperoleh pada bulan Oktober 2018 hingga Februari 2019, ada sebanyak 214 dari 27.734 unit produk Pulley yang cacat. Proporsi cacat yang ada adalah sebesar 0,77%. Proporsi ini cukup tinggi sehingga diperlukan upaya perbaikan untuk menurunkan jumlah produk cacat di masa yang akan datang. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi Six Sigma yang terdiri atas lima tahap, yaitu Define – Measure – Analyze – Improve – Control atau DMAIC. Tahap Define bertujuan untuk menentukan objek penelitian serta masalah yang akan dibahas dalam penelitian, yaitu upaya peningkatan kualitas produk Pulley di Departemen Cor I. Tahap Measure bertujuan untuk mengukur kondisi saat ini dengan mengukur stabilitas dan kapabilitas proses produksi. Hasil pengukuran stabilitas dan kapabilitas proses menunjukkan bahwa secara umum, proses produksi produk Pulley berjalan stabil dengan sigma level sebesar 3,26. Nilai ini masih berada di bawah target perusahaan, yaitu sigma level sebesar 3,46. Tahap Analyze bertujuan untuk menentukan akar masalah penyebab cacat pada produk Pulley serta menentukan prioritas permasalahan yang akan diselesaikan dengan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Pada tahap ini, pareto chart digunakan untuk menentukan jenis cacat yang akan diteliti lebih lanjut, yaitu Shrinkage, Inklusi Terak, dan Inklusi Pasir. Hasil dari tahap Define, Measure, dan Analyze dibahas lebih lanjut pada tahap Improve dan Control. Tahap Improve bertujuan untuk menyusun, memilih, dan merancang alternatif solusi. Pada tahap ini, enam dari delapan alternatif solusi yang diusulkan diterima. Tahap Control bertujuan untuk memastikan bahwa rancangan alternatif solusi terpilih diterapkan dengan baik dan benar sesuai dengan rencana yang telah disusun pada tahap Improve. Hal ini dilakukan dengan menyusun timeline penerapan serta perbaikan dokumen Standard Operating Procedure (SOP).