digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Hafid Ihsan Hasanuddin
PUBLIC didi kusnendi

Keberadaan Sungai Winong sebagai ekosistem riparian di tengah kampus memiliki peran strategis untuk mengendalikan fungsi hidrologis bagi kawasan. Adanya pengikisan pada tebing sungai yang berimplikasi pada pendangkalan dan penggenangan kawasan di sekitarnya mengindikasikan tebing sungai cenderung kurang stabil. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan stabilitas tebing sungai berdasarkan kuat geser tanah, karakteristik akar vegetasi, dan parameter fisik sungai. Pengujian kekuatan geser tanah dilakukan pada tiga lokasi berbeda yaitu, tegakan Ficus racemose, Inocarpus fagifer, dan Cerbera manghas. Parameter karakteristik akar yang yang diukur adalah Indeks Jangkar Akar (IJA), Indeks Cengkeram Akar (ICA), arsitektur akar, dan kerapatan panjang akar. Pengambilan data fisik sungai dilakukan secara langsung dengan melakukan pengukuran di lapangan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai IJA dan ICA untuk ketiga jenis pohon (Loa, Gayam dan Bintaro) masingmasing adalah 0.02, 0.09 dan 0.0 (IJA) dan 0.33, 0.09 dan 0.4 (ICA). Hal ini menunjukkan nilai IJA dan ICA ketiga jenis pohon tergolong dalam kategori rendah (<0.1 dan <1,5) dengan tipe arsitektur heart root. Nilai kerapatan panjang akar untuk jenis Loa, Gayam dan Bintaro masing-masing sebesar 0.37 cmxcm-3, 0.17 cmxcm-3 dan 0.26 cmxcm-3, sedangkan nilai kekuatan geser tanah adalah 22.62 kPa (Loa), 20.37 kPa (Gayam) dan 20.72 kPa (Bintaro). Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan antara kerapatan panjang akar dan kekuatan geser tanah sangat erat (R=0,893). Hasil uji statistik, mengindikasikan bahwa karakteristik fisik sungai tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kekuatan geser tanah (f=0.301 dengan ?>0.05). Dapat disimpulkan, secara umum tebing Sungai Winong tergolong tidak stabil, diindikasikan oleh belum efektifnya vegetasi dalam menahan tebing sungai.